Mengupas Tuntas Sistem Alarm Avanza 2017 Tipe S: Keamanan dan Kelemahannya
Table of Content
Mengupas Tuntas Sistem Alarm Avanza 2017 Tipe S: Keamanan dan Kelemahannya

Toyota Avanza, mobil keluarga yang populer di Indonesia, telah mengalami berbagai pembaruan sejak pertama kali diluncurkan. Model 2017, khususnya tipe S, meskipun tergolong tipe terendah, tetap dilengkapi dengan sistem alarm standar pabrik. Artikel ini akan membahas secara mendalam sistem alarm Avanza 2017 tipe S, mulai dari komponen, cara kerjanya, hingga kelemahan dan solusi peningkatan keamanannya.
Komponen Sistem Alarm Avanza 2017 Tipe S:
Sistem alarm pada Avanza 2017 tipe S merupakan sistem dasar yang terintegrasi dengan sistem kelistrikan mobil. Komponen utama yang terlibat meliputi:
-
Central Control Unit (ECU Alarm): Otak dari sistem alarm. ECU ini menerima sinyal dari berbagai sensor dan mengontrol respons alarm berdasarkan pemrograman pabrik. Lokasi ECU biasanya tersembunyi di dalam panel dasbor atau di area lain yang sulit diakses.
-
Sensor Shock/Impact Sensor: Mendeteksi getaran atau benturan pada mobil. Tingkat sensitivitas sensor ini dapat bervariasi, dan terkadang dapat memicu alarm palsu akibat getaran jalan yang kasar.
-
Sensor Pintu: Terpasang pada setiap pintu dan kap mesin. Sensor ini mendeteksi jika pintu atau kap mesin dibuka secara paksa.
-
Sirkuit Alarm: Jaringan kabel yang menghubungkan semua komponen sistem alarm ke ECU. Kerusakan pada sirkuit ini dapat menyebabkan malfungsi sistem alarm.
-
Horn/Klakson: Berfungsi sebagai penanda utama ketika alarm aktif. Suara klakson yang nyaring bertujuan untuk mengusir pencuri dan menarik perhatian orang sekitar.
Lampu Hazard: Berkedip secara otomatis ketika alarm aktif, memberikan indikasi visual bahwa sistem alarm sedang bekerja.
-
Immobilizer (Opsional): Meskipun tidak selalu standar pada semua varian Avanza 2017 tipe S, beberapa unit mungkin dilengkapi dengan immobilizer. Sistem ini mencegah mobil dinyalakan tanpa kunci asli yang terdaftar.

Cara Kerja Sistem Alarm:
Sistem alarm Avanza 2017 tipe S bekerja berdasarkan prinsip deteksi dan respons. Ketika sensor mendeteksi aktivitas yang mencurigakan, seperti pembukaan pintu secara paksa, benturan, atau percobaan pencurian, sinyal dikirim ke ECU alarm. ECU kemudian memproses sinyal tersebut dan mengaktifkan alarm.
Prosesnya dapat diuraikan sebagai berikut:
- Deteksi: Sensor mendeteksi aktivitas mencurigakan (misalnya, pintu dibuka paksa).
- Penghantaran Sinyal: Sensor mengirimkan sinyal ke ECU alarm melalui sirkuit alarm.
- Pemrosesan Sinyal: ECU memproses sinyal dan menentukan apakah itu merupakan ancaman keamanan.
- Aktivasi Alarm: Jika ECU menentukan ancaman, ia mengaktifkan horn/klakson dan lampu hazard.
- Respon: Suara klakson yang nyaring dan lampu hazard yang berkedip bertujuan untuk mengusir pencuri dan meminta bantuan.
Kelemahan Sistem Alarm Avanza 2017 Tipe S:
Meskipun memberikan lapisan keamanan dasar, sistem alarm standar Avanza 2017 tipe S memiliki beberapa kelemahan:
- Sensitivitas yang Rendah: Sensor shock seringkali memiliki sensitivitas yang rendah, sehingga mungkin tidak terpicu oleh percobaan pembobolan yang halus.
- Kemudahan Pemutusan Sirkuit: Kabel alarm yang mudah diakses dapat dengan mudah dipotong oleh pencuri untuk menonaktifkan sistem alarm.
- Keterbatasan Fitur: Sistem alarm standar ini hanya memiliki fitur dasar, tanpa fitur tambahan seperti sensor ultrasonik, sensor tilt, atau sistem pelacakan GPS.
- Kemungkinan Alarm Palsu: Sensor shock yang terlalu sensitif dapat memicu alarm palsu akibat getaran jalan yang kasar atau suara keras di sekitar mobil.
- Tidak Ada Sistem Immobilizer (pada beberapa unit): Ketiadaan immobilizer membuat mobil rentan terhadap pencurian dengan metode penggantian kunci.
Meningkatkan Keamanan Avanza 2017 Tipe S:
Untuk meningkatkan keamanan Avanza 2017 tipe S, beberapa langkah dapat dilakukan:
- Instalasi Alarm Tambahan: Memasang alarm tambahan dengan fitur yang lebih canggih, seperti sensor ultrasonik, sensor tilt, dan sistem pelacakan GPS, dapat meningkatkan keamanan secara signifikan.
- Pengamanan Sirkuit Alarm: Melindungi kabel alarm dengan selubung atau casing yang kuat dapat mencegah pemutusan sirkuit oleh pencuri.
- Penggunaan Immobilizer: Memasang immobilizer tambahan akan mencegah mobil dinyalakan tanpa kunci asli.
- Penggunaan Pengaman Tambahan: Menggunakan kunci roda, kunci stir, atau alat pengaman tambahan lainnya dapat mempersulit pencuri untuk mencuri mobil.
- Parkir di Tempat Aman: Memilih tempat parkir yang aman dan terpantau CCTV dapat mengurangi risiko pencurian.
- Instalasi CCTV di dalam mobil: Meskipun biaya relatif tinggi, hal ini dapat merekam aktivitas yang mencurigakan di dalam mobil.
Kesimpulan:
Sistem alarm standar pada Avanza 2017 tipe S memberikan perlindungan dasar terhadap pencurian. Namun, kelemahannya yang signifikan mengharuskan pemilik untuk mempertimbangkan peningkatan keamanan tambahan. Dengan memahami cara kerja sistem alarm dan kelemahannya, pemilik dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk melindungi kendaraan mereka dari pencurian dan kerusakan. Penting untuk diingat bahwa keamanan mobil merupakan tanggung jawab bersama antara produsen dan pemilik kendaraan. Dengan kombinasi sistem alarm yang handal dan tindakan pencegahan yang tepat, risiko pencurian dapat diminimalisir. Pemilihan bengkel terpercaya untuk instalasi alarm tambahan juga sangat penting untuk memastikan kualitas dan keamanannya. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan ahli keamanan mobil untuk mendapatkan solusi yang paling tepat sesuai dengan kebutuhan dan anggaran Anda.



