Legenda Jalanan: Mengulas Seluruh Generasi Toyota Supra
Table of Content
Legenda Jalanan: Mengulas Seluruh Generasi Toyota Supra

Toyota Supra. Nama yang membangkitkan rasa nostalgia bagi para penggemar otomotif, dan rasa kagum bagi mereka yang baru mengenal mobil sport legendaris ini. Lebih dari sekadar mobil, Supra adalah ikon, sebuah simbol performa, keandalan, dan desain yang tak lekang oleh waktu. Perjalanan panjangnya, yang dimulai sejak tahun 1978 hingga penghentian produksinya pada tahun 2002, dan kebangkitannya kembali pada tahun 2019, telah melahirkan berbagai generasi dengan karakteristik uniknya masing-masing. Artikel ini akan menjelajahi setiap generasi Toyota Supra, mengupas detail spesifikasi, desain, dan pengaruhnya terhadap dunia otomotif.
Generasi Pertama (A40/A50, 1978-1981): Cikal Bakal Sang Legenda
Generasi pertama Supra, yang dikenal dengan kode sasis A40 dan A50, lahir sebagai penerus Celica liftback. Meskipun masih berbagi platform dengan Celica, Supra telah menunjukkan identitasnya sendiri dengan desain yang lebih sporty dan performa yang lebih agresif. Mesin 2.0L inline-six (6 silinder segaris) menjadi andalannya, menawarkan tenaga yang cukup untuk masa itu. Meskipun tidak sekuat generasi-generasi selanjutnya, A40/A50 meletakkan dasar bagi reputasi Supra sebagai mobil sport yang handal dan menyenangkan untuk dikendarai. Desainnya yang sederhana namun elegan, dengan garis-garis tegas, menjadi ciri khas generasi awal ini. Versi terkenalnya adalah model 2.0 GT, yang menawarkan performa lebih baik berkat beberapa peningkatan. Generasi ini lebih merupakan evolusi dari Celica, dan belum sepenuhnya mencapai status ikoniknya.
Generasi Kedua (A60, 1981-1986): Menemukan Identitas
Generasi kedua, dengan kode sasis A60, menandai langkah signifikan dalam evolusi Supra. Untuk pertama kalinya, Supra benar-benar memisahkan diri dari Celica, mendapatkan platform dan desainnya sendiri. A60 menampilkan desain yang lebih aerodinamis dan agresif, dengan lekukan-lekukan yang lebih tajam dan proporsi yang lebih atletis. Pilihan mesin pun lebih beragam, mulai dari mesin 2.0L hingga 2.8L inline-six yang lebih bertenaga. Performa yang meningkat dan handling yang lebih baik menjadikan A60 sebagai mobil sport yang lebih kompeten. Terutama versi 2.8L yang memiliki tenaga dan torsi yang lebih besar, memberikan pengalaman berkendara yang lebih memuaskan. Generasi ini mulai menancapkan reputasi Supra sebagai mobil sport yang tangguh dan handal.
Generasi Ketiga (A70, 1986-1993): Era Kejayaan
A70, generasi ketiga, adalah tonggak sejarah bagi Toyota Supra. Desainnya yang lebih modern dan aerodinamis, dengan garis-garis yang lebih halus dan agresif, langsung memikat mata. Namun, lebih dari sekadar tampilan, A70 menawarkan peningkatan signifikan dalam performa. Mesin 7M-GTE 3.0L twin-turbo inline-six menjadi jantung pacunya, menghasilkan tenaga yang luar biasa untuk masanya. Kombinasi mesin yang bertenaga, handling yang presisi, dan teknologi turbocharger membuat A70 menjadi salah satu mobil sport paling kompetitif di kelasnya. Generasi ini juga dipopulerkan oleh film The Fast and the Furious, yang semakin mengukuhkan statusnya sebagai legenda. Varian targa top-nya juga menjadi pilihan favorit banyak penggemar.
Generasi Keempat (A80, 1993-2002): Puncak Kesuksesan
Generasi keempat, A80, sering dianggap sebagai puncak kesuksesan Toyota Supra. Desainnya yang ikonik, dengan garis-garis yang tajam dan agresif, menjadikannya salah satu mobil sport paling indah di eranya. Mesin 2JZ-GTE 3.0L twin-turbo inline-six yang legendaris menjadi andalannya, menawarkan tenaga dan torsi yang luar biasa, serta potensi modifikasi yang tak terbatas. A80 juga dilengkapi dengan berbagai fitur teknologi canggih untuk masanya, seperti sistem suspensi yang canggih dan sistem pengereman yang handal. Keandalan mesin 2JZ-GTE yang terkenal, dikombinasikan dengan potensi modifikasi yang besar, membuat A80 menjadi favorit para penggemar modifikasi dan balap. Generasi ini juga menjadi simbol budaya modifikasi mobil di seluruh dunia.
Generasi Kelima (A90, 2019-Sekarang): Kebangkitan Sang Legenda
Setelah hiatus selama 17 tahun, Toyota Supra kembali pada tahun 2019 dengan generasi kelima, A90. Kali ini, Supra dikembangkan bersama BMW, menggunakan platform yang sama dengan BMW Z4. Meskipun menimbulkan kontroversi di kalangan penggemar setia, A90 tetap mempertahankan jiwa Supra dengan desain yang sporty dan performa yang mengesankan. Mesin 3.0L inline-six twin-turbo yang dipinjam dari BMW menawarkan tenaga yang besar, namun tetap mempertahankan karakteristik handling yang khas Supra. Desainnya lebih modern dan minimalis, namun tetap mempertahankan elemen-elemen ikonik dari generasi sebelumnya. Meskipun berbagi platform dengan BMW, A90 tetap memiliki karakteristik berkendara yang unik dan berbeda, membuktikan bahwa Toyota berhasil menghidupkan kembali legenda Supra dengan sentuhan modern.
Kesimpulan:
Sepanjang perjalanannya, Toyota Supra telah mengalami transformasi yang signifikan, namun selalu mempertahankan inti dari identitasnya: mobil sport yang handal, bertenaga, dan menyenangkan untuk dikendarai. Dari generasi pertama yang sederhana hingga generasi kelima yang modern, Supra telah meninggalkan jejak yang tak terhapuskan dalam sejarah otomotif. Setiap generasi memiliki karakteristik dan daya tariknya sendiri, namun semuanya terikat oleh warisan performa dan desain yang luar biasa. Legendarisnya Supra bukan hanya karena performanya yang mumpuni, tetapi juga karena komunitas penggemar yang besar dan loyalitas yang tak tergoyahkan. Supra lebih dari sekedar mobil; ia adalah sebuah simbol, sebuah legenda yang terus hidup dan berkembang. Masa depan Supra masih penuh misteri, namun satu hal yang pasti: warisan legendarisnya akan terus menginspirasi generasi pengemudi di masa mendatang. Generasi A90 saat ini masih terus dikembangkan, dan kita dapat berharap akan ada lebih banyak inovasi dan peningkatan di masa depan. Keberadaan Supra selalu menjadi bukti bahwa legenda bisa bangkit kembali, dan selalu ada ruang untuk sebuah mobil sport yang ikonik untuk terus berinovasi dan mengukir sejarahnya sendiri.





