Legenda Jalanan: Mengupas Tuntas Toyota Kijang Innova dan Evolusi Mesinnya
Table of Content
Legenda Jalanan: Mengupas Tuntas Toyota Kijang Innova dan Evolusi Mesinnya

Toyota Kijang Innova, nama yang sudah melekat erat di benak masyarakat Indonesia. Lebih dari sekadar mobil keluarga, Innova telah menjadi bagian dari sejarah otomotif nasional, bahkan menjelma menjadi legenda jalanan yang tangguh dan handal. Kehadirannya yang konsisten selama bertahun-tahun, diiringi dengan berbagai inovasi dan pembaruan, menjadikan Innova sebagai mobil yang pantas untuk diulas secara mendalam. Artikel ini akan membahas secara detail evolusi Toyota Kijang Innova, khususnya menyoroti perkembangan mesinnya yang menjadi kunci keberhasilannya.
Generasi Pertama (2004-2015): Era Mesin 2KD-FTV yang Legendaris
Generasi pertama Innova, yang diluncurkan pada tahun 2004, menandai babak baru bagi keluarga Kijang. Menggunakan platform yang berbeda dari pendahulunya, Kijang Kapsul, Innova hadir dengan desain yang lebih modern dan berorientasi pada kenyamanan serta kepraktisan. Namun, yang paling mencuri perhatian adalah mesin diesel 2KD-FTV berkapasitas 2.5 liter common-rail direct injection. Mesin ini menjadi tulang punggung kesuksesan Innova generasi pertama.
Keunggulan mesin 2KD-FTV terletak pada perpaduan antara performa yang mumpuni dan efisiensi bahan bakar yang relatif baik untuk ukuran mesin diesel pada masanya. Torsi yang besar di putaran rendah membuatnya sangat responsif, ideal untuk medan jalan Indonesia yang beragam. Kehandalannya pun teruji, terbukti dengan banyaknya unit Innova generasi pertama yang masih beroperasi hingga saat ini dengan kilometer yang fantastis. Meski demikian, mesin ini juga memiliki beberapa kelemahan, seperti perawatan yang sedikit lebih rumit dan konsumsi bahan bakar yang bisa meningkat jika dipaksa bekerja keras secara terus-menerus.
Selain mesin diesel, Innova generasi pertama juga tersedia dengan pilihan mesin bensin 1ZZ-FE berkapasitas 2.0 liter. Mesin bensin ini menawarkan performa yang lebih halus dan perawatan yang lebih mudah, namun torsi yang dihasilkan lebih rendah dibandingkan dengan mesin diesel. Oleh karena itu, mesin bensin lebih cocok bagi pengguna yang lebih memprioritaskan kenyamanan dan kemudahan perawatan dibandingkan dengan kemampuan angkut dan daya tahan di medan berat.
Generasi Kedua (2015-2020): Perubahan Desain dan Mesin Baru
Pada tahun 2015, Toyota meluncurkan Innova generasi kedua dengan perubahan signifikan pada desain eksterior dan interior. Desainnya lebih modern dan elegan, meninggalkan sedikit jejak desain kotak dari generasi sebelumnya. Namun, perubahan yang paling mencolok terletak pada pilihan mesinnya.
Generasi kedua ini menggantikan mesin 2KD-FTV dengan mesin diesel 2GD-FTV berkapasitas 2.4 liter. Mesin baru ini menawarkan peningkatan performa dan efisiensi bahan bakar yang lebih baik. Teknologi common-rail direct injection tetap dipertahankan, namun dengan sejumlah penyempurnaan untuk menghasilkan pembakaran yang lebih optimal. Torsi yang dihasilkan lebih besar, sementara emisi gas buang lebih ramah lingkungan. Perawatan mesin 2GD-FTV juga relatif lebih mudah dibandingkan dengan pendahulunya.
Selain mesin diesel, Innova generasi kedua juga masih menawarkan pilihan mesin bensin, namun dengan kapasitas yang lebih besar, yaitu 2.0 liter Dual VVT-i. Mesin bensin ini menawarkan peningkatan performa dan efisiensi dibandingkan dengan mesin bensin generasi sebelumnya.
Generasi Ketiga (2020-sekarang): Era Mesin Baru dan Platform TNGA
Innova generasi ketiga yang diluncurkan pada tahun 2020 merupakan perubahan yang paling drastis. Tidak hanya desain eksterior dan interior yang mengalami perubahan signifikan, namun juga platform yang digunakan. Innova generasi ketiga menggunakan platform Toyota New Global Architecture (TNGA), yang menghasilkan peningkatan handling, kenyamanan berkendara, dan efisiensi bahan bakar.
Yang paling menarik adalah perubahan pada pilihan mesin. Innova generasi ketiga meninggalkan mesin diesel dan beralih sepenuhnya ke mesin bensin. Pilihan mesin bensin yang ditawarkan adalah mesin 2.0 liter Dynamic Force Engine, yang merupakan mesin bensin terbaru dari Toyota. Mesin ini menawarkan performa yang lebih bertenaga dan efisiensi bahan bakar yang sangat baik. Teknologi Variable Valve Timing-intelligent (VVT-i) dan Dual VVT-i dipadukan untuk menghasilkan pembakaran yang optimal dan minim emisi.
Perubahan ke mesin bensin pada generasi ketiga ini merupakan keputusan strategis Toyota untuk mengikuti tren pasar yang semakin mengarah pada penggunaan mesin bensin yang lebih ramah lingkungan. Meskipun kehilangan sedikit daya tarik bagi pengguna yang menginginkan torsi besar khas mesin diesel, mesin bensin Dynamic Force Engine menawarkan kompromi yang baik antara performa, efisiensi bahan bakar, dan kenyamanan.
Kesimpulan:
Perjalanan Toyota Kijang Innova dari generasi ke generasi menunjukkan komitmen Toyota untuk terus berinovasi dan memenuhi kebutuhan pasar. Evolusi mesinnya, dari mesin diesel 2KD-FTV yang legendaris hingga mesin bensin Dynamic Force Engine yang modern, mencerminkan upaya Toyota untuk meningkatkan performa, efisiensi, dan kenyamanan berkendara. Meskipun perubahan-perubahan tersebut menimbulkan pro dan kontra di kalangan penggemarnya, Innova tetap mempertahankan posisinya sebagai salah satu mobil keluarga paling populer di Indonesia, membuktikan bahwa legenda jalanan ini masih memiliki daya tarik yang kuat hingga saat ini. Ke depannya, kita dapat menantikan inovasi-inovasi selanjutnya dari Toyota untuk mempertahankan posisi Innova sebagai pemimpin di segmennya. Mungkin saja, kita akan melihat kembali mesin diesel atau bahkan teknologi hybrid pada generasi-generasi Innova mendatang. Yang pasti, sejarah Innova masih akan terus ditulis, dan perjalanan legendanya masih jauh dari kata selesai.



