Apakah Pemasar Digital Perlu Mempelajari Coding? Sebuah Tinjauan Mendalam
Table of Content
Apakah Pemasar Digital Perlu Mempelajari Coding? Sebuah Tinjauan Mendalam

Dunia pemasaran digital berkembang dengan sangat pesat. Strategi yang efektif hari ini mungkin sudah usang besok. Di tengah perubahan yang dinamis ini, muncul pertanyaan mendasar bagi para pemasar digital: apakah mereka perlu mempelajari coding? Jawabannya, seperti kebanyakan hal dalam pemasaran, adalah "tergantung." Tidak ada jawaban ya atau tidak yang sederhana. Kemampuan coding dapat memberikan keunggulan kompetitif yang signifikan, tetapi bukan merupakan persyaratan mutlak bagi setiap pemasar digital. Artikel ini akan mengeksplorasi berbagai aspek pertanyaan ini, menganalisis manfaat, tantangan, dan alternatif bagi pemasar digital yang ingin meningkatkan keterampilan mereka.
Manfaat Mempelajari Coding untuk Pemasar Digital:
Mempelajari coding, bahkan hanya pada tingkat dasar, dapat membuka pintu bagi berbagai peluang dan meningkatkan efisiensi kerja pemasar digital. Berikut beberapa manfaat utamanya:
-
Pengembangan Website yang Lebih Efisien: Meskipun banyak platform pembangun website (website builder) yang tersedia, pemahaman coding memungkinkan pemasar untuk mengkustomisasi website mereka dengan lebih presisi dan fleksibel. Mereka dapat menambahkan fitur-fitur unik yang tidak tersedia pada template standar, meningkatkan pengalaman pengguna, dan mengoptimalkan konversi. Kemampuan ini sangat berharga untuk membangun landing page yang dipersonalisasi, mengimplementasikan fitur A/B testing yang kompleks, atau mengintegrasikan sistem analitik secara lebih mendalam.
-
Otomatisasi Tugas Berulang: Pemasaran digital melibatkan banyak tugas berulang, seperti pengoptimalan media sosial, pengiriman email, dan pengumpulan data. Coding memungkinkan pemasar untuk mengotomatisasi tugas-tugas ini menggunakan script dan program sederhana, menghemat waktu dan meningkatkan produktivitas. Contohnya, pemasar dapat membuat script untuk secara otomatis memposting konten ke berbagai platform media sosial pada waktu yang optimal atau untuk mengirim email terpersonalisasi kepada pelanggan berdasarkan perilaku mereka.
-
Analisis Data yang Lebih Mendalam: Data adalah jantung dari pemasaran digital. Kemampuan coding memungkinkan pemasar untuk menganalisis data dengan lebih mendalam dan akurat. Mereka dapat menulis script untuk mengekstrak data dari berbagai sumber, membersihkan data, dan melakukan analisis statistik yang lebih kompleks. Ini memungkinkan mereka untuk mendapatkan wawasan yang lebih berharga tentang perilaku pelanggan dan mengoptimalkan kampanye pemasaran mereka secara lebih efektif. Bahasa pemrograman seperti Python, dengan library-nya seperti Pandas dan NumPy, sangat berguna untuk analisis data.
-
Pengembangan Alat dan Plugin Kustom: Pemasar digital seringkali membutuhkan alat dan plugin khusus untuk memenuhi kebutuhan spesifik kampanye mereka. Kemampuan coding memungkinkan mereka untuk mengembangkan alat dan plugin tersebut sendiri, tanpa harus bergantung pada pihak ketiga atau membayar biaya pengembangan yang mahal. Ini memberikan fleksibilitas dan kontrol yang lebih besar atas proses pemasaran.
-
Pemahaman yang Lebih Baik tentang Teknologi: Dalam dunia pemasaran digital yang didorong teknologi, pemahaman tentang coding memberikan keunggulan kompetitif yang signifikan. Dengan memahami bagaimana website dan aplikasi bekerja di balik layar, pemasar dapat membuat keputusan yang lebih tepat dan efektif dalam strategi pemasaran mereka. Mereka dapat lebih mudah berkolaborasi dengan tim pengembangan dan memahami batasan teknis dalam implementasi strategi pemasaran.
Meningkatkan Daya Saing: Di pasar kerja yang kompetitif, kemampuan coding merupakan aset yang berharga bagi pemasar digital. Keterampilan ini membedakan mereka dari kandidat lain dan meningkatkan peluang mereka untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dengan gaji yang lebih tinggi.

Tantangan Mempelajari Coding untuk Pemasar Digital:
Meskipun manfaatnya banyak, mempelajari coding juga menghadirkan beberapa tantangan:
-
Kurva Pembelajaran yang Curam: Coding membutuhkan waktu, dedikasi, dan kesabaran untuk dipelajari. Kurva pembelajarannya cukup curam, terutama bagi mereka yang tidak memiliki latar belakang teknis. Membutuhkan konsistensi dan latihan yang intensif untuk menguasai bahasa pemrograman tertentu.
-
Waktu dan Sumber Daya: Mempelajari coding membutuhkan waktu dan sumber daya yang signifikan. Pemasar digital harus meluangkan waktu dari tugas-tugas pemasaran mereka untuk belajar coding, yang dapat berdampak pada produktivitas mereka dalam jangka pendek. Mereka juga mungkin perlu berinvestasi dalam kursus, buku, atau alat bantu belajar lainnya.
-
Menjaga Keterampilan yang Sudah Ada: Memfokuskan terlalu banyak waktu pada coding dapat mengabaikan keterampilan pemasaran inti yang sudah dimiliki. Menemukan keseimbangan yang tepat antara mempelajari coding dan menjaga keterampilan pemasaran yang sudah ada sangat penting.
-
Bahasa Pemrograman yang Banyak: Ada banyak bahasa pemrograman yang berbeda, masing-masing dengan kegunaannya sendiri. Memilih bahasa pemrograman yang tepat dan fokus pada satu atau dua bahasa di awal akan lebih efektif daripada mencoba mempelajari semuanya sekaligus.
Alternatif bagi Pemasar Digital yang Tidak Ingin Mempelajari Coding:
Tidak semua pemasar digital perlu menjadi ahli coding. Ada beberapa alternatif yang dapat dipertimbangkan:
-
Berkolaborasi dengan Pengembang: Pemasar digital dapat berkolaborasi dengan pengembang web atau programmer untuk membangun dan memelihara website dan aplikasi mereka. Ini merupakan solusi yang efektif dan efisien, terutama untuk proyek-proyek yang kompleks.
-
Menggunakan Platform No-Code/Low-Code: Platform no-code dan low-code memungkinkan pemasar digital untuk membangun aplikasi dan website tanpa harus menulis kode. Platform ini menyediakan antarmuka visual yang mudah digunakan dan memungkinkan pemasar untuk mengotomatisasi tugas-tugas dan membangun fitur-fitur tertentu tanpa memerlukan keahlian coding.
-
Fokus pada Keterampilan Pemasaran Inti: Pemasar digital dapat fokus pada pengembangan keterampilan inti mereka, seperti strategi pemasaran, analisis data, dan manajemen media sosial. Keterampilan ini tetap sangat penting dan dapat meningkatkan karir mereka tanpa perlu mempelajari coding.
-
Mempekerjakan Spesialis: Untuk tugas-tugas yang membutuhkan keahlian coding tingkat lanjut, pemasar digital dapat mempekerjakan spesialis atau konsultan yang berpengalaman.
Kesimpulan:
Mempelajari coding dapat memberikan keuntungan yang signifikan bagi pemasar digital, meningkatkan efisiensi, dan membuka peluang baru. Namun, ini bukanlah persyaratan mutlak. Keputusan untuk mempelajari coding harus didasarkan pada kebutuhan dan tujuan karir individu. Pemasar digital dapat memilih untuk berkolaborasi dengan pengembang, menggunakan platform no-code/low-code, atau fokus pada keterampilan pemasaran inti mereka, tergantung pada prioritas dan sumber daya mereka. Yang terpenting adalah terus belajar dan beradaptasi dengan perubahan yang cepat dalam dunia pemasaran digital. Memahami teknologi dan bagaimana hal itu mempengaruhi pemasaran adalah kunci kesuksesan di bidang ini, dan cara terbaik untuk melakukannya bisa melalui berbagai jalur, termasuk namun tidak terbatas pada coding. Memilih jalur yang tepat bergantung pada konteks individu dan ambisi karir mereka.



