Drama di Arena Corinthians: Brasil Lolos ke Perempat Final Copa América 2019 Lewat Adu Penalti Sengit Melawan Paraguay
Table of Content
Drama di Arena Corinthians: Brasil Lolos ke Perempat Final Copa América 2019 Lewat Adu Penalti Sengit Melawan Paraguay
![]()
Stadion Corinthians, São Paulo, 29 Juni 2019. Suasana tegang menyelimuti stadion megah ini. Brasil, tuan rumah Copa América 2019, berhadapan dengan Paraguay dalam babak 16 besar. Pertandingan yang diprediksi akan mudah bagi Seleção justru berubah menjadi drama menegangkan yang berujung pada adu penalti. 90 menit waktu normal dan 30 menit babak tambahan tak mampu menghasilkan gol, memaksa kedua tim untuk menentukan pemenang lewat tendangan dari titik putih. Kemenangan tipis 4-3 untuk Brasil menjadi penutup laga yang sarat emosi dan penuh kejutan ini.
Pertandingan dimulai dengan dominasi Brasil yang diharapkan. Mereka menguasai bola dan menciptakan beberapa peluang emas di babak pertama. Neymar, yang menjadi andalan utama, beberapa kali mengancam gawang Paraguay yang dijaga oleh Roberto Fernández. Namun, pertahanan Paraguay yang disiplin dan rapat berhasil membendung serangan-serangan Seleção. Fernández tampil gemilang dengan beberapa penyelamatan krusial yang menggagalkan peluang emas Brasil. Paraguay, dengan strategi bertahan yang efektif, sesekali melakukan serangan balik cepat yang mengancam pertahanan Brasil.
Babak kedua tak jauh berbeda. Brasil terus menekan, namun kesulitan menembus pertahanan Paraguay yang kokoh. Paraguay, meskipun lebih banyak bertahan, tetap menunjukkan organisasi permainan yang baik dan disiplin. Mereka mampu meredam kreativitas Neymar dan kawan-kawan. Peluang-peluang yang tercipta masih belum mampu dimaksimalkan oleh para pemain Brasil. Beberapa tembakan masih melebar atau berhasil dihentikan oleh Fernández. Kebuntuan skor 0-0 bertahan hingga akhir babak kedua.
Babak tambahan pun dilakoni. Brasil masih mendominasi penguasaan bola, namun tetap kesulitan mencetak gol. Kelelahan mulai tampak di wajah para pemain, baik dari Brasil maupun Paraguay. Paraguay, dengan stamina yang terjaga, tetap mampu bertahan dengan gigih. Mereka menunjukkan mental baja yang pantas diacungi jempol. Beberapa kali peluang emas tercipta, baik dari Brasil maupun Paraguay, namun lagi-lagi tak ada yang mampu dikonversi menjadi gol. Skor 0-0 bertahan hingga peluit panjang babak tambahan berbunyi. Adu penalti menjadi penentu tim yang akan melaju ke perempat final.
Suasana tegang semakin terasa ketika kedua tim memasuki babak adu penalti. Tekanan luar biasa dirasakan oleh para pemain, terutama para penendang penalti. Setiap tendangan menjadi momen penentu nasib tim. Brasil menunjuk Alisson Becker sebagai penjaga gawang, sementara Paraguay mengandalkan Roberto Fernández. Kedua kiper ini sebelumnya telah menunjukkan penampilan gemilang sepanjang pertandingan.
Brasil memulai adu penalti terlebih dahulu. Neymar, sebagai penendang pertama, sukses menjalankan tugasnya dengan tenang. Tendangannya tak mampu dihentikan oleh Fernández. Paraguay membalas lewat tendangan Richard Sánchez yang juga sukses masuk ke gawang. Gol berbalas gol terjadi hingga penendang ketiga dari kedua tim. Brasil unggul 2-1 setelah tendangan Willian sukses menaklukkan Fernández, sementara Paraguay berhasil menyamakan kedudukan setelah tendangan Miguel Almirón berhasil masuk.
Ketegangan mencapai puncaknya saat penendang keempat dari kedua tim maju. Coutinho, yang ditunjuk sebagai penendang keempat Brasil, gagal menjalankan tugasnya. Tendangannya berhasil ditepis oleh Fernández, membuat skor imbang 2-2. Paraguay kemudian mengambil kesempatan ini dengan baik. Tendangan Gustavo Gómez sukses merobek jala gawang Brasil. Skor berubah menjadi 3-2 untuk keunggulan Paraguay.
Brasil kini berada di ujung tanduk. Mereka membutuhkan gol untuk menyamakan kedudukan dan menjaga asa untuk lolos ke babak berikutnya. Roberto Firmino maju sebagai penendang kelima. Dengan tenang dan penuh percaya diri, ia mengeksekusi tendangan penalti dengan sempurna. Bola meluncur deras ke pojok gawang yang tak mampu dijangkau oleh Fernández. Skor kembali imbang 3-3.
Tekanan kini beralih ke Paraguay. Mereka harus mencetak gol untuk memastikan kemenangan. Namun, nasib berkata lain. Penendang kelima Paraguay, Derlis González, gagal menjalankan tugasnya. Tendangannya berhasil ditepis oleh Alisson Becker. Kesempatan emas bagi Brasil untuk memastikan kemenangan.
Dan kesempatan itu tidak disia-siakan oleh Gabriel Jesus. Dengan tenang dan penuh percaya diri, ia maju sebagai penendang keenam dan sukses mencetak gol penentu kemenangan Brasil. Stadion Corinthians pun bergemuruh. Brasil lolos ke perempat final Copa América 2019 dengan kemenangan dramatis 4-3 lewat adu penalti.

Pertandingan ini menjadi bukti bahwa sepak bola penuh dengan kejutan. Prediksi awal yang menjagokan Brasil dengan mudah ternyata tak sesuai kenyataan. Paraguay menunjukkan perlawanan gigih dan mental baja yang luar biasa. Mereka mampu mengimbangi Brasil selama 120 menit dan hampir saja meraih kemenangan. Adu penalti yang menegangkan menjadi penentu akhir laga yang penuh drama ini. Kemenangan Brasil diwarnai dengan kegembiraan, sementara Paraguay harus menerima kekalahan yang pahit meskipun telah berjuang dengan segenap kemampuan.
Pertandingan ini juga menjadi sorotan bagi penampilan gemilang kedua kiper, Alisson Becker dan Roberto Fernández. Keduanya menunjukkan kemampuan luar biasa dalam menghalau tendangan-tendangan berbahaya. Fernández khususnya, tampil sangat impresif dengan beberapa penyelamatan krusial yang menggagalkan peluang emas Brasil. Namun, pada akhirnya, keberuntungan berpihak kepada Brasil.
Kemenangan ini membawa Brasil melangkah ke perempat final dan semakin dekat dengan impian juara Copa América 2019. Namun, pertandingan melawan Paraguay ini menjadi pelajaran berharga bagi mereka. Tidak ada pertandingan yang mudah, dan setiap lawan harus dihadapi dengan serius dan penuh konsentrasi. Drama di Arena Corinthians ini akan selalu dikenang sebagai salah satu laga paling menegangkan dan dramatis di Copa América 2019. Pertandingan yang membuktikan bahwa sepak bola tidak hanya tentang dominasi, tetapi juga tentang mental baja, kegigihan, dan sedikit keberuntungan.





