agya 1.2 vs brio
Table of Content
Agya 1.2 vs Brio: Perbandingan Komprehensif Dua Raja LCGC

Segmen Low Cost Green Car (LCGC) di Indonesia selalu menarik perhatian. Persaingan ketat di antara para pemain utama melahirkan produk-produk yang semakin kompetitif, baik dari segi fitur, performa, maupun harga. Dua nama yang kerap menjadi perbincangan hangat adalah Daihatsu Agya 1.2 dan Honda Brio. Kedua mobil ini menawarkan paket yang menarik bagi konsumen yang mencari kendaraan hemat bahan bakar, mudah dikendarai, dan terjangkau. Namun, mana yang lebih unggul? Artikel ini akan melakukan perbandingan komprehensif antara Agya 1.2 dan Brio, membedah detail spesifikasi, fitur, dan keunggulan masing-masing untuk membantu Anda membuat keputusan yang tepat.
Desain Eksterior dan Interior:
Dari segi desain eksterior, baik Agya 1.2 maupun Brio memiliki pendekatan yang berbeda. Agya 1.2 mengusung desain yang lebih tegas dan modern, dengan garis-garis tajam yang memberikan kesan sporty. Sementara itu, Brio tampil dengan desain yang lebih rounded dan cenderung cute, lebih cocok bagi mereka yang menyukai tampilan yang manis dan playful. Pilihan warna pada kedua mobil ini cukup beragam, memberikan konsumen fleksibilitas dalam memilih sesuai selera.
Di dalam kabin, perbedaannya juga cukup kentara. Agya 1.2 menawarkan ruang kabin yang lebih luas, terutama di baris belakang. Hal ini menjadi keunggulan yang signifikan bagi keluarga kecil atau mereka yang sering membawa penumpang. Desain dashboard Agya cenderung lebih simpel dan fungsional, dengan tata letak tombol yang mudah dipahami. Sementara itu, Brio menawarkan desain interior yang lebih stylish dan modern, dengan penggunaan material yang terasa lebih premium, meskipun ruang kabinnya sedikit lebih sempit, terutama di baris belakang. Ruang bagasi Brio juga relatif lebih kecil dibandingkan Agya.
Performa Mesin dan Konsumsi Bahan Bakar:
Agya 1.2 dibekali mesin 1.2L 3 silinder yang menghasilkan tenaga yang cukup memadai untuk penggunaan sehari-hari di perkotaan. Performa mesinnya tergolong responsif, terutama di putaran bawah. Konsumsi bahan bakarnya juga terbilang irit, sesuai dengan klaim LCGC. Mesin ini menawarkan keseimbangan yang baik antara performa dan efisiensi.
Brio, di sisi lain, menawarkan pilihan mesin 1.2L 4 silinder. Meskipun kapasitasnya sama, mesin 4 silinder Brio cenderung lebih halus dan senyap dalam operasionalnya. Tenaga yang dihasilkan juga sedikit lebih besar dibandingkan Agya, namun perbedaannya tidak terlalu signifikan. Konsumsi bahan bakar Brio juga relatif irit, sebanding dengan Agya, meskipun mungkin sedikit lebih boros dalam kondisi tertentu.
Perbedaan jumlah silinder ini berpengaruh pada karakter mesin. Mesin 3 silinder Agya sedikit lebih bergetar pada putaran rendah, sedangkan mesin 4 silinder Brio lebih halus dan minim getaran. Pilihan mesin ini bergantung pada preferensi masing-masing individu. Jika prioritas utama adalah efisiensi bahan bakar dan harga jual yang lebih terjangkau, Agya mungkin menjadi pilihan yang lebih baik. Jika kenyamanan dan halusanya mesin menjadi pertimbangan utama, Brio bisa menjadi pilihan yang lebih tepat.
Fitur dan Teknologi:
Baik Agya 1.2 maupun Brio menawarkan berbagai fitur standar yang cukup lengkap untuk kelas LCGC. Fitur keselamatan seperti dual SRS airbag, sistem pengereman ABS, dan immobilizer sudah menjadi standar pada kedua mobil ini. Namun, beberapa varian tertentu menawarkan fitur tambahan seperti kamera parkir, sensor parkir, dan sistem infotainment yang lebih canggih.

Agya 1.2 pada beberapa varian tertingginya menawarkan fitur-fitur seperti head unit layar sentuh dengan konektivitas smartphone, yang memberikan kemudahan dalam mengakses musik dan aplikasi navigasi. Brio juga menawarkan fitur serupa pada varian tertentu, bahkan ada varian yang sudah dilengkapi dengan fitur Honda Connect, yang memberikan berbagai informasi dan layanan terhubung.
Perlu diingat bahwa fitur-fitur ini mungkin bervariasi tergantung pada varian yang dipilih. Sebaiknya Anda membandingkan spesifikasi detail dari masing-masing varian sebelum memutuskan untuk membeli.
Harga dan Nilai Jual Kembali:
Harga jual Agya 1.2 umumnya sedikit lebih terjangkau dibandingkan Brio. Hal ini menjadi pertimbangan penting bagi konsumen yang memiliki budget terbatas. Namun, perbedaan harga ini tidak terlalu signifikan.
Nilai jual kembali kedua mobil ini juga relatif baik di pasaran Indonesia. Kedua merek, Daihatsu dan Honda, memiliki reputasi yang baik dan jaringan penjualan yang luas, sehingga memudahkan dalam proses jual beli kembali. Namun, secara umum, nilai jual kembali Brio cenderung sedikit lebih tinggi dibandingkan Agya, meskipun perbedaannya tidak terlalu signifikan.
/photo/2023/06/26/rnt05394jpg-20230626021501.jpg)
Kesimpulan:
Pilihan antara Agya 1.2 dan Brio sangat bergantung pada prioritas dan kebutuhan masing-masing individu. Agya 1.2 menawarkan ruang kabin yang lebih luas, harga yang lebih terjangkau, dan konsumsi bahan bakar yang irit. Sementara itu, Brio menawarkan desain yang lebih stylish, mesin yang lebih halus, dan beberapa fitur teknologi yang lebih canggih pada varian tertentu.
Jika prioritas utama adalah ruang kabin yang luas, harga terjangkau, dan efisiensi bahan bakar, Agya 1.2 adalah pilihan yang tepat. Jika Anda lebih mengutamakan desain yang stylish, kenyamanan berkendara yang lebih halus, dan fitur teknologi yang lebih modern, Brio bisa menjadi pilihan yang lebih sesuai.
Sebelum memutuskan, sangat disarankan untuk melakukan test drive kedua mobil ini agar Anda bisa merasakan langsung perbedaan performa, kenyamanan, dan handling masing-masing mobil. Pertimbangkan juga kebutuhan dan gaya hidup Anda, serta bandingkan spesifikasi detail dari masing-masing varian yang tersedia. Dengan perbandingan yang matang, Anda dapat memilih mobil LCGC yang paling sesuai dengan kebutuhan dan budget Anda. Semoga perbandingan ini membantu Anda dalam membuat keputusan yang tepat.




