Agya vs Brio vs Ignis 2017: Pertempuran Sengit di Segmen LCGC
Table of Content
Agya vs Brio vs Ignis 2017: Pertempuran Sengit di Segmen LCGC

Pasar mobil Low Cost Green Car (LCGC) di Indonesia selalu menarik perhatian. Ketiga model yang sering dibandingkan, yaitu Daihatsu Agya, Honda Brio, dan Suzuki Ignis (versi 2017), mewakili pilihan yang beragam dengan karakteristik masing-masing. Membandingkan ketiga mobil ini secara menyeluruh akan membantu calon pembeli menentukan pilihan yang paling sesuai dengan kebutuhan dan preferensi mereka. Artikel ini akan membahas secara detail aspek-aspek penting dari ketiga mobil tersebut, mulai dari desain eksterior dan interior, performa mesin, fitur keselamatan dan kenyamanan, hingga harga dan nilai jual kembali.
Desain Eksterior dan Interior:
Ketiga mobil ini menawarkan desain yang berbeda, mencerminkan filosofi desain masing-masing pabrikan. Daihatsu Agya 2017 hadir dengan desain yang simpel dan cenderung konservatif. Garis-garis bodinya terkesan lurus dan tidak terlalu banyak lekukan. Meski demikian, Agya tetap terlihat modern dan proporsional untuk ukuran mobil LCGC. Interiornya juga didominasi oleh desain fungsional dan praktis, dengan tata letak dashboard yang mudah dipahami.
Honda Brio 2017, khususnya versi hatchback, menawarkan desain yang lebih sporty dan dinamis. Lekukan-lekukan tajam pada bodi memberikan kesan agresif. Desain lampu depan yang sipit dan gril depan yang lebar menambah kesan modern. Interior Brio juga lebih stylish dibandingkan Agya, dengan penggunaan material yang sedikit lebih berkualitas dan tata letak dashboard yang lebih modern. Versi sedan Brio Satya memiliki desain yang lebih kalem dan cenderung mirip dengan Agya.
Suzuki Ignis 2017 memiliki desain yang paling unik dan mencolok di antara ketiganya. Dengan desain yang terinspirasi dari SUV, Ignis tampil dengan ground clearance yang lebih tinggi dan tampilan yang lebih gagah. Desain dua warna pada beberapa varian menambah kesan playful dan stylish. Interior Ignis juga terkesan modern dan futuristik, dengan penggunaan material yang cukup baik untuk kelasnya. Namun, beberapa orang mungkin merasa tata letak dashboardnya sedikit kurang ergonomis dibandingkan Agya dan Brio.
Performa Mesin dan Konsumsi Bahan Bakar:
Dari segi performa mesin, ketiga mobil ini menggunakan mesin berkapasitas kecil yang efisien dalam konsumsi bahan bakar. Daihatsu Agya 2017 umumnya menggunakan mesin 1.0L 3 silinder atau 1.2L 3 silinder, yang cukup bertenaga untuk penggunaan di perkotaan. Performa mesin Agya tergolong responsif di putaran bawah, cocok untuk manuver di jalanan padat. Konsumsi bahan bakarnya juga terbilang irit, menjadi salah satu keunggulan utama mobil ini.
Honda Brio 2017 menggunakan mesin 1.2L 4 silinder, yang menawarkan performa yang sedikit lebih bertenaga dibandingkan Agya 1.0L. Mesin Brio lebih halus dan lebih senyap dalam operasionalnya. Namun, konsumsi bahan bakarnya sedikit lebih boros dibandingkan Agya, terutama dalam kondisi lalu lintas yang padat.
Suzuki Ignis 2017 menggunakan mesin 1.2L 4 silinder yang serupa dengan Brio dalam hal performa. Namun, karena ground clearance yang lebih tinggi dan bobot yang sedikit lebih berat, konsumsi bahan bakar Ignis sedikit lebih boros dibandingkan Brio. Performa mesin Ignis cukup baik untuk penggunaan sehari-hari, namun tidak se-responsif Agya di putaran bawah.
Fitur Keselamatan dan Kenyamanan:

Dalam hal fitur keselamatan, ketiga mobil ini menawarkan fitur standar yang cukup memadai untuk kelasnya. Semua model umumnya dilengkapi dengan dual airbags, sabuk pengaman, dan sistem pengereman ABS (Anti-lock Braking System) pada varian tertentu. Namun, fitur keselamatan canggih seperti Electronic Stability Control (ESC) dan Vehicle Stability Assist (VSA) biasanya hanya tersedia pada varian tertinggi.
Fitur kenyamanan juga bervariasi pada masing-masing model. Agya menawarkan fitur kenyamanan yang cukup dasar, sementara Brio dan Ignis menawarkan beberapa fitur tambahan seperti sistem audio yang lebih canggih, electric power window, dan AC dengan pendinginan yang lebih baik. Namun, perlu dicatat bahwa fitur-fitur ini mungkin hanya tersedia pada varian tertentu.
Harga dan Nilai Jual Kembali:
Harga ketiga mobil ini pada tahun 2017 bervariasi tergantung pada varian dan kondisi mobil. Agya biasanya memiliki harga jual yang paling terjangkau, diikuti oleh Brio dan kemudian Ignis. Namun, perlu diingat bahwa harga tersebut dapat berubah seiring berjalannya waktu.
Nilai jual kembali juga menjadi pertimbangan penting. Honda Brio umumnya memiliki nilai jual kembali yang lebih baik dibandingkan Agya dan Ignis, karena reputasi Honda yang kuat di pasar Indonesia. Namun, hal ini juga bergantung pada kondisi mobil dan perawatan yang dilakukan.

Kesimpulan:
Memilih antara Agya, Brio, dan Ignis 2017 bergantung pada prioritas masing-masing individu. Agya cocok bagi mereka yang mencari mobil LCGC dengan harga terjangkau, irit bahan bakar, dan mudah perawatan. Brio merupakan pilihan yang tepat bagi mereka yang menginginkan desain yang lebih sporty dan performa mesin yang sedikit lebih bertenaga. Sementara itu, Ignis cocok bagi mereka yang menginginkan desain yang unik dan ground clearance yang lebih tinggi.
Sebelum memutuskan, sebaiknya melakukan test drive dan membandingkan spesifikasi secara detail dari masing-masing model. Pertimbangkan juga kebutuhan dan anggaran Anda, serta pertimbangkan faktor-faktor lain seperti nilai jual kembali dan biaya perawatan. Dengan pertimbangan yang matang, Anda dapat memilih mobil LCGC yang paling sesuai dengan kebutuhan dan preferensi Anda. Ingatlah untuk selalu memeriksa kondisi mobil bekas secara teliti sebelum melakukan pembelian. Periksa riwayat servis, kondisi mesin, dan kelengkapan dokumen sebelum memutuskan untuk membeli salah satu dari ketiga mobil ini. Konsultasikan juga dengan mekanik terpercaya untuk memastikan kondisi mobil dalam keadaan baik.




