Contoh Proposal Waralaba Makanan
I. Pendahuluan
- Perkenalkan diri Anda dan perusahaan Anda.
- Nyatakan minat Anda untuk menjadi franchisee dari merek makanan tertentu.
- Jelaskan pengalaman dan kualifikasi Anda yang relevan.
II. Deskripsi Bisnis
- Berikan gambaran umum tentang merek makanan yang ingin Anda waralabakan.
- Jelaskan konsep bisnis, menu, dan target pasar.
- Soroti keunggulan kompetitif dan potensi pertumbuhan merek.
III. Rencana Operasional
- Jelaskan lokasi yang diusulkan untuk waralaba Anda.
- Berikan perincian tentang tata letak, peralatan, dan staf.
- Jelaskan prosedur operasi standar, termasuk persiapan makanan, layanan pelanggan, dan manajemen inventaris.
IV. Rencana Keuangan
- Berikan perkiraan biaya awal, termasuk biaya waralaba, sewa, peralatan, dan inventaris.
- Proyeksikan pendapatan dan pengeluaran yang diharapkan.
- Nyatakan tujuan keuangan Anda dan bagaimana Anda berencana mencapainya.
V. Rencana Pemasaran
- Jelaskan strategi pemasaran Anda untuk menarik dan mempertahankan pelanggan.
- Identifikasi target pasar Anda dan saluran pemasaran yang akan Anda gunakan.
- Berikan detail tentang kampanye promosi, media sosial, dan upaya hubungan masyarakat.
VI. Rencana Pelatihan dan Dukungan
- Jelaskan pelatihan yang akan Anda terima dari pewaralaba.
- Nyatakan dukungan berkelanjutan yang Anda harapkan, seperti bantuan pemasaran, pengembangan produk, dan pemecahan masalah.
VII. Pengalaman dan Kualifikasi
- Soroti pengalaman dan keterampilan Anda yang relevan dengan industri makanan dan waralaba.
- Berikan referensi dari pemberi kerja atau mitra bisnis sebelumnya.
- Nyatakan komitmen Anda terhadap merek dan kesuksesan waralaba.
VIII. Kesimpulan
- Ringkas poin-poin utama proposal Anda.
- Nyatakan kembali minat Anda untuk menjadi franchisee.
- Ekspresikan kepercayaan Anda pada potensi kesuksesan waralaba.
Lampiran
- Lampirkan dokumen pendukung, seperti laporan keuangan, rencana bisnis, dan resume.
Catatan:
- Pastikan proposal Anda jelas, ringkas, dan profesional.
- Gunakan bahasa yang spesifik dan hindari jargon teknis.
- Sesuaikan proposal Anda dengan merek makanan tertentu yang Anda targetkan.
- Dapatkan umpan balik dari penasihat hukum atau konsultan bisnis sebelum mengirimkan proposal Anda.


