Contoh Soal Pengakuan Pendapatan Waralaba
Soal:
PT Franchisor memberikan hak waralaba kepada PT Franchisee untuk menggunakan merek, sistem, dan prosedur operasi PT Franchisor. PT Franchisee membayar biaya waralaba awal sebesar Rp100.000.000 dan royalti bulanan sebesar 5% dari penjualan bersih. Selama tahun pertama, PT Franchisee melaporkan penjualan bersih sebesar Rp1.200.000.000.
Pertanyaan:
Bagaimana PT Franchisor harus mengakui pendapatan waralaba untuk tahun pertama?
Jawaban:
PT Franchisor harus mengakui pendapatan waralaba sebagai berikut:
- Biaya Waralaba Awal: Rp100.000.000 diakui sebagai pendapatan pada saat diterima.
- Royalti:
Rp1.200.000.000 x 5% = Rp60.000.000
Rp60.000.000 diakui sebagai pendapatan secara proporsional selama masa perjanjian waralaba.
Pengakuan Pendapatan:
| Bulan | Penjualan Bersih | Royalti (5%) | Pendapatan yang Diakui |
|---|---|---|---|
| Januari | Rp100.000.000 | Rp5.000.000 | Rp5.000.000 |
| Februari | Rp120.000.000 | Rp6.000.000 | Rp6.000.000 |
| … | … | … | … |
| Desember | Rp100.000.000 | Rp5.000.000 | Rp5.000.000 |
| Total | Rp1.200.000.000 | Rp60.000.000 | Rp60.000.000 |
Oleh karena itu, PT Franchisor akan mengakui pendapatan waralaba sebesar Rp100.000.000 dari biaya waralaba awal dan Rp60.000.000 dari royalti selama tahun pertama.
Catatan:
- Pengakuan pendapatan waralaba dapat bervariasi tergantung pada ketentuan perjanjian waralaba.
- Beberapa perjanjian waralaba mungkin memerlukan pengakuan pendapatan secara tunai, sementara yang lain mungkin memerlukan pengakuan proporsional.
- Penting untuk berkonsultasi dengan akuntan atau penasihat hukum untuk memastikan pengakuan pendapatan yang tepat sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.


