Contract Theory and Franchising: Some Empirical Results
Abstrak
Teori kontrak menyediakan kerangka kerja untuk memahami hubungan antara franchisor dan franchisee. Artikel ini meninjau literatur tentang teori kontrak dan waralaba, dan menyajikan beberapa hasil empiris. Hasilnya menunjukkan bahwa teori kontrak dapat membantu menjelaskan berbagai aspek hubungan waralaba, termasuk struktur kontrak, perilaku oportunistik, dan kinerja waralaba.
Pendahuluan
Waralaba adalah bentuk organisasi bisnis di mana franchisor memberikan lisensi kepada franchisee untuk menggunakan merek dagang, nama dagang, dan sistem operasi franchisor. Hubungan antara franchisor dan franchisee diatur oleh kontrak waralaba.
Teori kontrak menyediakan kerangka kerja untuk memahami hubungan kontraktual. Teori ini mengasumsikan bahwa pihak-pihak dalam suatu kontrak bertindak secara rasional untuk memaksimalkan utilitas mereka. Teori ini juga mengidentifikasi berbagai jenis biaya transaksi yang dapat timbul dalam suatu hubungan kontraktual, seperti biaya negosiasi, biaya penegakan, dan biaya oportunistik.
Teori Kontrak dan Waralaba
Teori kontrak dapat diterapkan pada hubungan waralaba untuk menjelaskan berbagai aspek hubungan tersebut, termasuk:
- Struktur kontrak: Teori kontrak memprediksi bahwa struktur kontrak waralaba akan dirancang untuk meminimalkan biaya transaksi. Misalnya, kontrak waralaba seringkali mencakup ketentuan yang menetapkan standar kualitas, persyaratan pelatihan, dan prosedur operasi. Ketentuan-ketentuan ini membantu mengurangi biaya penegakan dan biaya oportunistik.
- Perilaku oportunistik: Teori kontrak memprediksi bahwa pihak-pihak dalam suatu kontrak dapat terlibat dalam perilaku oportunistik, seperti melanggar persyaratan kontrak atau gagal memenuhi kewajiban mereka. Perilaku oportunistik dapat menimbulkan biaya transaksi yang signifikan.
- Kinerja waralaba: Teori kontrak memprediksi bahwa kinerja waralaba akan dipengaruhi oleh struktur kontrak dan perilaku oportunistik. Misalnya, kontrak waralaba yang dirancang dengan baik dapat membantu mengurangi perilaku oportunistik dan meningkatkan kinerja waralaba.
Hasil Empiris
Beberapa penelitian empiris telah menguji prediksi teori kontrak dalam hubungan waralaba. Hasilnya mendukung prediksi teori ini, yaitu:
- Struktur kontrak: Studi telah menemukan bahwa struktur kontrak waralaba bervariasi tergantung pada industri, ukuran waralaba, dan karakteristik franchisor dan franchisee. Misalnya, kontrak waralaba di industri makanan cepat saji cenderung lebih terstruktur daripada kontrak waralaba di industri ritel.
- Perilaku oportunistik: Studi telah menemukan bahwa perilaku oportunistik dapat menjadi masalah dalam hubungan waralaba. Misalnya, beberapa franchisor telah dituduh melanggar persyaratan kontrak mereka atau gagal memberikan dukungan yang memadai kepada franchisee.
- Kinerja waralaba: Studi telah menemukan bahwa kinerja waralaba dipengaruhi oleh struktur kontrak dan perilaku oportunistik. Misalnya, kontrak waralaba yang dirancang dengan baik dan tingkat perilaku oportunistik yang rendah dikaitkan dengan kinerja waralaba yang lebih tinggi.
Implikasi
Hasil empiris ini memiliki implikasi penting bagi franchisor dan franchisee. Franchisor harus menyadari potensi biaya transaksi yang timbul dalam hubungan waralaba dan merancang kontrak mereka untuk meminimalkan biaya tersebut. Franchisee harus menyadari potensi perilaku oportunistik oleh franchisor dan mengambil langkah-langkah untuk melindungi diri mereka sendiri dari perilaku tersebut.
Kesimpulan
Teori kontrak menyediakan kerangka kerja yang berguna untuk memahami hubungan waralaba. Hasil empiris mendukung prediksi teori ini, yaitu bahwa struktur kontrak, perilaku oportunistik, dan kinerja waralaba dipengaruhi oleh teori kontrak. Hasil ini memiliki implikasi penting bagi franchisor dan franchisee.