free hit counter

Duterte Abs Cbn Franchise Renewal

Perpanjangan Waralaba ABS-CBN Duterte: Sebuah Kronologi

Pada 4 Mei 2020, Kongres Filipina menolak untuk memperbarui waralaba ABS-CBN, jaringan penyiaran terbesar di negara tersebut. Keputusan ini diambil setelah berbulan-bulan permusuhan antara Presiden Rodrigo Duterte dan perusahaan media tersebut.

Sejarah Permusuhan

Ketegangan antara Duterte dan ABS-CBN dimulai pada tahun 2016, ketika perusahaan tersebut menayangkan iklan kampanye yang mengkritik kebijakannya. Duterte membalas dengan menyebut ABS-CBN sebagai "mata-mata" dan "sarang koruptor".

Pada tahun 2017, Duterte memperingatkan ABS-CBN bahwa waralabanya tidak akan diperbarui jika perusahaan tersebut tidak berhenti mengkritiknya. ABS-CBN membantah tuduhan Duterte dan mengatakan bahwa mereka hanya melaporkan berita secara adil dan objektif.

Penolakan Perpanjangan Waralaba

Pada tahun 2020, Kongres Filipina, yang dikendalikan oleh sekutu Duterte, menolak untuk memperbarui waralaba ABS-CBN. Keputusan ini diambil setelah berjam-jam perdebatan dan pemungutan suara.

Pemerintah berpendapat bahwa ABS-CBN telah melanggar ketentuan waralabanya, termasuk kepemilikan asing dan pengoperasian stasiun siaran tanpa izin. ABS-CBN membantah tuduhan tersebut dan mengatakan bahwa mereka selalu mematuhi hukum.

Dampak Penolakan

Penolakan perpanjangan waralaba ABS-CBN berdampak signifikan pada perusahaan dan karyawannya. ABS-CBN terpaksa menutup sebagian besar operasinya, termasuk stasiun televisi dan radio, serta situs web dan platform media sosialnya.

Lebih dari 11.000 karyawan ABS-CBN kehilangan pekerjaan, dan banyak lagi yang terdampak secara tidak langsung. Penolakan tersebut juga menimbulkan kekhawatiran tentang kebebasan pers di Filipina.

Reaksi Internasional

Penolakan perpanjangan waralaba ABS-CBN mendapat kecaman dari kelompok-kelompok internasional, termasuk Amerika Serikat dan Uni Eropa. Kelompok-kelompok ini menyatakan keprihatinan mereka atas dampak penolakan tersebut terhadap kebebasan pers dan demokrasi di Filipina.

Upaya Hukum

ABS-CBN mengajukan petisi ke Mahkamah Agung Filipina untuk membatalkan keputusan Kongres. Mahkamah Agung saat ini sedang mempertimbangkan petisi tersebut.

Masa Depan ABS-CBN

Masa depan ABS-CBN tidak pasti. Jika Mahkamah Agung membatalkan keputusan Kongres, ABS-CBN dapat melanjutkan operasinya. Namun, jika Mahkamah Agung menguatkan keputusan tersebut, ABS-CBN mungkin harus menutup operasinya secara permanen.

Penolakan perpanjangan waralaba ABS-CBN merupakan peristiwa penting dalam sejarah Filipina. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang kebebasan pers, demokrasi, dan masa depan industri media di negara tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Main Menu