Fantastic Beasts: Menjelajahi Dunia Sihir yang Luas
Franchise Fantastic Beasts telah menjadi fenomena global, memikat penonton dengan petualangannya yang mengasyikkan dan dunia sihir yang memikat. Berlatar di dunia Harry Potter, seri ini mengikuti Newt Scamander, seorang ahli magizoologi yang melakukan perjalanan keliling dunia untuk mendokumentasikan makhluk ajaib.
Asal-usul
Franchise Fantastic Beasts dimulai dengan film pertama, "Fantastic Beasts and Where to Find Them," yang dirilis pada tahun 2016. Film ini memperkenalkan Newt Scamander dan petualangannya di New York City pada tahun 1926. Film ini disutradarai oleh David Yates dan ditulis oleh J.K. Rowling, pencipta dunia Harry Potter.
Kesuksesan film pertama mengarah pada dua sekuel, "Fantastic Beasts: The Crimes of Grindelwald" (2018) dan "Fantastic Beasts: The Secrets of Dumbledore" (2022). Film-film ini mengeksplorasi masa lalu Newt dan pertempurannya melawan penyihir gelap Gellert Grindelwald.
Karakter
Franchise Fantastic Beasts menampilkan berbagai karakter yang menarik dan menawan.
- Newt Scamander: Ahli magizoologi yang baik hati dan eksentrik yang mencintai makhluk ajaib.
- Tina Goldstein: Seorang Auror (pemburu penyihir gelap) yang cerdas dan pemberani yang membantu Newt dalam petualangannya.
- Queen Goldstein: Kakak perempuan Tina yang pemalu dan pemalu yang bekerja di Departemen Peraturan dan Pengendalian Makhluk Gaib.
- Jacob Kowalski: Seorang Muggle (orang non-sihir) yang berteman dengan Newt dan ditarik ke dunia sihir.
- Gellert Grindelwald: Penyihir gelap yang kuat dan karismatik yang berusaha menguasai dunia sihir.
Dunia Sihir
Franchise Fantastic Beasts menawarkan pandangan mendalam ke dunia sihir yang luas dan kompleks. Film-film ini mengeksplorasi berbagai lokasi, termasuk New York City, Paris, dan London. Mereka juga memperkenalkan berbagai makhluk ajaib, seperti Niffler, Bowtruckle, dan Thunderbird.
Tema
Franchise Fantastic Beasts mengeksplorasi berbagai tema, termasuk:
- Kekuatan kebaikan: Newt dan teman-temannya berjuang melawan kejahatan dan ketidakadilan.
- Pentingnya keberagaman: Film-film ini menampilkan berbagai karakter dari latar belakang yang berbeda.
- Bahaya intoleransi: Grindelwald menggunakan kebencian dan prasangka untuk memanipulasi orang lain.
Dampak Budaya
Franchise Fantastic Beasts telah berdampak signifikan pada budaya populer. Film-film ini telah memecahkan rekor box office dan menginspirasi berbagai barang dagangan, termasuk buku, mainan, dan video game. Mereka juga telah membantu menghidupkan kembali minat pada dunia Harry Potter.
Masa Depan
Masa depan franchise Fantastic Beasts masih belum pasti. Meskipun awalnya direncanakan sebagai seri lima film, belum ada pengumuman resmi mengenai film keempat atau kelima. Namun, popularitas waralaba menunjukkan bahwa masih banyak petualangan yang akan datang di dunia sihir.