Hukum Perjanjian Tak Bernama Franchise
Perjanjian franchise adalah perjanjian di mana satu pihak (pewaralaba) memberikan hak kepada pihak lain (terwaralaba) untuk menggunakan merek dagang, nama dagang, dan sistem bisnisnya. Perjanjian ini biasanya mencakup ketentuan tentang biaya waralaba, royalti, dan standar operasi.
Di Amerika Serikat, perjanjian franchise diatur oleh undang-undang federal dan negara bagian. Undang-Undang Pengungkapan Waralaba Federal (FFDA) mengharuskan pewaralaba untuk memberikan dokumen pengungkapan waralaba (FDD) kepada calon terwaralaba sebelum mereka menandatangani perjanjian franchise. FDD harus berisi informasi penting tentang pewaralaba, sistem waralaba, dan biaya yang terkait dengan waralaba.
Selain FFDA, banyak negara bagian juga memiliki undang-undang yang mengatur perjanjian franchise. Undang-undang ini bervariasi dari satu negara bagian ke negara bagian lainnya, tetapi umumnya mencakup ketentuan tentang pengungkapan, pendaftaran, dan pemutusan hubungan waralaba.
Jenis-jenis Perjanjian Franchise
Ada dua jenis utama perjanjian franchise:
- Perjanjian franchise produk: Dalam perjanjian ini, pewaralaba memberikan hak kepada terwaralaba untuk menjual produk pewaralaba.
- Perjanjian franchise bisnis: Dalam perjanjian ini, pewaralaba memberikan hak kepada terwaralaba untuk mengoperasikan bisnis yang menggunakan merek dagang, nama dagang, dan sistem bisnis pewaralaba.
Ketentuan-ketentuan Perjanjian Franchise
Perjanjian franchise biasanya mencakup ketentuan-ketentuan berikut:
- Biaya waralaba: Ini adalah biaya awal yang dibayar terwaralaba kepada pewaralaba untuk hak menggunakan merek dagang, nama dagang, dan sistem bisnis pewaralaba.
- Royalti: Ini adalah biaya berkelanjutan yang dibayar terwaralaba kepada pewaralaba sebagai persentase dari penjualan.
- Standar operasi: Ini adalah aturan dan prosedur yang harus diikuti terwaralaba saat mengoperasikan bisnis waralaba.
- Wilayah: Ini adalah area geografis di mana terwaralaba memiliki hak eksklusif untuk mengoperasikan bisnis waralaba.
- Masa berlaku: Ini adalah jangka waktu perjanjian franchise.
- Ketentuan pemutusan hubungan waralaba: Ini adalah ketentuan yang mengatur bagaimana perjanjian franchise dapat diakhiri.
Manfaat Perjanjian Franchise
Ada banyak manfaat dari perjanjian franchise, baik bagi pewaralaba maupun terwaralaba.
- Manfaat bagi pewaralaba:
- Memperluas jangkauan merek
- Meningkatkan pendapatan
- Mengurangi biaya operasi
- Manfaat bagi terwaralaba:
- Menggunakan merek dagang dan nama dagang yang sudah dikenal
- Mendapatkan sistem bisnis yang telah terbukti
- Mendapatkan dukungan dari pewaralaba
Risiko Perjanjian Franchise
Ada juga beberapa risiko yang terkait dengan perjanjian franchise, baik bagi pewaralaba maupun terwaralaba.
- Risiko bagi pewaralaba:
- Terwaralaba yang tidak berhasil dapat merusak reputasi merek
- Terwaralaba dapat melanggar perjanjian franchise
- Risiko bagi terwaralaba:
- Biaya waralaba dan royalti bisa mahal
- Terwaralaba mungkin tidak berhasil dalam bisnis waralaba
- Pewaralaba dapat mengakhiri perjanjian franchise
Kesimpulan
Perjanjian franchise dapat menjadi cara yang bagus untuk memperluas bisnis dan mendapatkan akses ke merek dagang dan sistem bisnis yang sudah dikenal. Namun, penting untuk memahami manfaat dan risiko yang terkait dengan perjanjian franchise sebelum menandatangani perjanjian apa pun.


