Ilustrasi Perhitungan Franchise
Franchise adalah model bisnis di mana pemilik bisnis (franchisor) memberikan hak kepada individu atau bisnis lain (franchisee) untuk menggunakan merek dagang, nama dagang, dan sistem bisnis mereka dengan imbalan biaya awal dan royalti yang sedang berlangsung. Biaya awal biasanya mencakup biaya waralaba, biaya pelatihan, dan biaya peralatan. Royalti adalah persentase dari penjualan bruto yang dibayarkan oleh franchisee kepada franchisor secara berkelanjutan.
Berikut adalah ilustrasi sederhana perhitungan franchise:
Biaya Awal
- Biaya Waralaba: Rp 50.000.000
- Biaya Pelatihan: Rp 10.000.000
- Biaya Peralatan: Rp 20.000.000
Total Biaya Awal: Rp 80.000.000
Biaya Berkelanjutan
- Royalti: 5% dari penjualan bruto
- Biaya Pemasaran: Rp 2.000.000 per bulan
- Biaya Operasional: Rp 5.000.000 per bulan
Proyeksi Penjualan
- Penjualan Bulanan: Rp 100.000.000
Perhitungan Keuntungan
- Penjualan Bulanan: Rp 100.000.000
- Biaya Berkelanjutan:
- Royalti: Rp 5.000.000 (5% x Rp 100.000.000)
- Biaya Pemasaran: Rp 2.000.000
- Biaya Operasional: Rp 5.000.000
- Keuntungan Bersih: Rp 88.000.000
Periode Balik Modal
- Periode Balik Modal = Biaya Awal / Keuntungan Bersih Tahunan
- Keuntungan Bersih Tahunan = Keuntungan Bersih Bulanan x 12
- Keuntungan Bersih Tahunan = Rp 88.000.000 x 12 = Rp 1.056.000.000
- Periode Balik Modal = Rp 80.000.000 / Rp 1.056.000.000
- Periode Balik Modal: 0,08 tahun atau sekitar 3 bulan
Perhitungan ini hanyalah ilustrasi sederhana dan dapat bervariasi tergantung pada faktor-faktor seperti industri, lokasi, dan kinerja bisnis. Penting untuk melakukan riset menyeluruh dan berkonsultasi dengan profesional sebelum berinvestasi dalam franchise.
Manfaat Google Ads untuk Bisnis Waralaba
Google Ads adalah platform periklanan online yang memungkinkan bisnis menjangkau pelanggan potensial melalui hasil pencarian, situs web, dan aplikasi. Untuk bisnis waralaba, Google Ads menawarkan beberapa manfaat utama:
- Jangkauan yang Luas: Google Ads memungkinkan bisnis menjangkau audiens yang besar dan bertarget, termasuk calon franchisee yang mencari peluang bisnis.
- Penargetan Spesifik: Bisnis dapat menargetkan iklan mereka berdasarkan lokasi, demografi, minat, dan kata kunci tertentu, memastikan bahwa iklan mereka menjangkau orang yang paling relevan.
- Pengukuran Kinerja: Google Ads menyediakan data terperinci tentang kinerja kampanye iklan, memungkinkan bisnis melacak hasil dan mengoptimalkan kampanye mereka untuk hasil yang lebih baik.
- Meningkatkan Kesadaran Merek: Iklan Google Ads dapat membantu meningkatkan kesadaran merek waralaba dan menarik lebih banyak calon franchisee.
- Memperoleh Prospek Berkualitas: Bisnis dapat menggunakan Google Ads untuk menghasilkan prospek berkualitas dengan mengarahkan calon franchisee ke halaman arahan atau formulir pendaftaran.
Memasarkan Lisensi Franchise dengan Google Ads
Untuk memasarkan lisensi franchise secara efektif dengan Google Ads, bisnis dapat mengikuti langkah-langkah berikut:
- Tentukan Tujuan Kampanye: Tentukan tujuan spesifik kampanye, seperti menghasilkan prospek, meningkatkan kesadaran merek, atau mendorong pendaftaran waralaba.
- Tentukan Audiens Target: Identifikasi audiens target untuk kampanye, termasuk calon franchisee yang memenuhi syarat berdasarkan lokasi, demografi, dan minat.
- Pilih Jenis Iklan yang Tepat: Google Ads menawarkan berbagai jenis iklan, seperti iklan pencarian, iklan display, dan iklan video. Pilih jenis iklan yang paling sesuai dengan tujuan kampanye dan audiens target.
- Buat Salinan Iklan yang Menarik: Tulis salinan iklan yang jelas, ringkas, dan menarik yang menyoroti manfaat dan peluang waralaba.
- Gunakan Kata Kunci yang Relevan: Riset dan gunakan kata kunci yang relevan yang kemungkinan akan dicari oleh calon franchisee, seperti "peluang waralaba", "waralaba untuk dijual", atau nama waralaba tertentu.
- Optimalkan Halaman Arahan: Buat halaman arahan yang dirancang khusus untuk kampanye waralaba, memberikan informasi rinci tentang waralaba dan proses pendaftaran.
- Lacak dan Optimalkan: Lacak kinerja kampanye secara teratur dan buat penyesuaian yang diperlukan untuk mengoptimalkan hasil dan memaksimalkan laba atas investasi (ROI).


