Bisnis Online: Sebuah Tinjauan Literatur Berdasarkan Definisi Para Ahli
Table of Content
Bisnis Online: Sebuah Tinjauan Literatur Berdasarkan Definisi Para Ahli
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah melahirkan fenomena baru dalam dunia bisnis, yaitu bisnis online. Bisnis online, atau e-bisnis, merujuk pada kegiatan komersial yang dilakukan melalui internet. Kehadirannya telah merevolusi cara perusahaan berinteraksi dengan pelanggan, memasarkan produk atau jasa, dan menjalankan operasional bisnis secara keseluruhan. Namun, definisi bisnis online sendiri cukup beragam, bergantung pada perspektif dan fokus kajian masing-masing ahli. Artikel ini akan menelaah beberapa definisi bisnis online menurut para ahli, mengidentifikasi kesamaan dan perbedaannya, serta memberikan pemahaman yang komprehensif tentang konsep ini.
Definisi Bisnis Online dari Berbagai Perspektif:
Tidak ada satu definisi tunggal yang diterima secara universal untuk bisnis online. Definisi tersebut seringkali bergantung pada konteks, fokus penelitian, dan perspektif penulis. Beberapa ahli mendefinisikan bisnis online berdasarkan teknologi yang digunakan, sementara yang lain lebih menekankan pada aspek transaksi atau hubungan pelanggan. Berikut beberapa definisi bisnis online menurut para ahli, yang dikelompokkan berdasarkan perspektifnya:
1. Perspektif Teknologis:
Para ahli dengan perspektif teknologis cenderung mendefinisikan bisnis online berdasarkan infrastruktur teknologi yang digunakan. Mereka menekankan pada penggunaan internet, jaringan komputer, dan perangkat lunak sebagai alat utama dalam menjalankan bisnis. Contohnya:
-
Laudon dan Laudon (2016): Mendefinisikan e-bisnis sebagai penggunaan teknologi internet dan jaringan digital untuk menjalankan berbagai aspek bisnis, termasuk pemasaran, penjualan, layanan pelanggan, dan manajemen rantai pasokan. Fokus mereka terletak pada penggunaan teknologi sebagai penggerak utama kegiatan bisnis.
Turban et al. (2018): Menjelaskan e-bisnis sebagai penggunaan teknologi internet dan jaringan digital untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas bisnis. Mereka menekankan pada aspek otomatisasi proses bisnis dan integrasi sistem informasi dalam konteks bisnis online.
-
Rayport dan Jaworski (2001): Lebih spesifik, mereka mendefinisikan e-bisnis sebagai penggunaan internet dan teknologi digital untuk menciptakan nilai bagi pelanggan, mitra bisnis, dan pemegang saham. Fokus mereka pada nilai yang dihasilkan melalui penggunaan teknologi merupakan poin penting.
2. Perspektif Transaksional:
Ahli dengan perspektif transaksional lebih menekankan pada aspek transaksi jual beli yang terjadi melalui internet. Mereka melihat bisnis online sebagai media untuk melakukan transaksi bisnis secara elektronik, tanpa perlu kontak fisik langsung antara penjual dan pembeli. Contohnya:
Kalakota dan Robinson (1999): Mendefinisikan e-bisnis sebagai penggunaan internet untuk melakukan transaksi bisnis, termasuk pembelian, penjualan, dan pembayaran online. Mereka menitikberatkan pada aspek transaksi sebagai inti dari bisnis online.
-
Evans dan Wurster (2000): Menekankan pada perubahan fundamental dalam cara perusahaan berinteraksi dengan pelanggan melalui internet, termasuk transaksi online dan manajemen hubungan pelanggan (CRM) yang terintegrasi. Fokus mereka pada perubahan fundamental dalam interaksi bisnis-pelanggan.
3. Perspektif Relasional:
Ahli dengan perspektif relasional lebih luas, tidak hanya menekankan pada transaksi, tetapi juga pada hubungan yang terbangun antara bisnis dan pelanggan, serta antar pelaku bisnis lainnya. Mereka melihat bisnis online sebagai platform untuk membangun komunitas, menjalin relasi, dan menciptakan nilai tambah melalui interaksi. Contohnya:
-
Chaffey dan Ellis-Chadwick (2019): Mendefinisikan e-bisnis sebagai penggunaan internet dan teknologi digital untuk meningkatkan hubungan bisnis dengan pelanggan, mitra, dan pemasok. Fokus mereka pada hubungan yang dibangun melalui platform digital.
-
Porter (2001): Meskipun tidak secara spesifik mendefinisikan e-bisnis, pemikiran Porter tentang strategi kompetitif sangat relevan. Ia menekankan pada pentingnya memanfaatkan internet untuk menciptakan keunggulan kompetitif melalui diferensiasi, biaya rendah, atau fokus. Ini menunjukkan bahwa bisnis online harus memiliki strategi yang terencana.
Perbedaan dan Kesamaan Definisi:
Meskipun terdapat perbedaan penekanan dalam definisi bisnis online dari berbagai ahli, terdapat beberapa kesamaan mendasar:
-
Penggunaan internet dan teknologi digital: Semua definisi sepakat bahwa internet dan teknologi digital merupakan elemen kunci dalam bisnis online.
-
Transaksi bisnis: Sebagian besar definisi mencakup aspek transaksi bisnis, meskipun penekanannya bervariasi.
-
Hubungan dengan pelanggan: Banyak definisi menekankan pada pentingnya hubungan dengan pelanggan dalam bisnis online, baik dalam konteks transaksi maupun relasi jangka panjang.
-
Penciptaan nilai: Semua definisi, secara implisit atau eksplisit, menekankan pada tujuan utama bisnis online yaitu menciptakan nilai bagi berbagai pemangku kepentingan, termasuk pelanggan, bisnis itu sendiri, dan pemegang saham.
Implikasi Definisi terhadap Praktik Bisnis:
Pemahaman yang komprehensif tentang bisnis online, berdasarkan berbagai definisi dari para ahli, memiliki implikasi penting bagi praktik bisnis. Beberapa implikasi tersebut antara lain:
-
Pentingnya strategi digital: Bisnis online tidak hanya sekadar memiliki website. Perusahaan perlu mengembangkan strategi digital yang terintegrasi, mencakup aspek pemasaran, penjualan, layanan pelanggan, dan manajemen operasional.
-
Penggunaan teknologi yang tepat: Pemilihan teknologi yang tepat sangat penting untuk mendukung operasional bisnis online. Perusahaan perlu memilih teknologi yang sesuai dengan kebutuhan dan skala bisnisnya.
-
Fokus pada pengalaman pelanggan: Pengalaman pelanggan merupakan faktor kunci keberhasilan bisnis online. Perusahaan perlu memberikan pengalaman yang positif dan memuaskan bagi pelanggannya.
-
Pentingnya keamanan dan kepercayaan: Keamanan data dan kepercayaan pelanggan merupakan hal yang krusial dalam bisnis online. Perusahaan perlu menerapkan langkah-langkah keamanan yang efektif untuk melindungi data pelanggan dan membangun kepercayaan.
-
Adaptasi terhadap perubahan: Dunia digital terus berkembang dengan cepat. Perusahaan perlu mampu beradaptasi dengan perubahan teknologi dan tren pasar untuk tetap kompetitif.
Kesimpulan:
Bisnis online merupakan konsep yang kompleks dan dinamis. Definisi bisnis online menurut para ahli mencerminkan berbagai perspektif dan penekanan, namun secara umum sepakat pada pentingnya internet, teknologi digital, transaksi, dan hubungan pelanggan. Memahami berbagai definisi ini memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang bisnis online dan implikasinya bagi praktik bisnis. Perusahaan yang ingin sukses dalam dunia bisnis online perlu mengembangkan strategi digital yang terintegrasi, memanfaatkan teknologi yang tepat, dan fokus pada pengalaman pelanggan yang positif serta keamanan data. Dengan demikian, mereka dapat menciptakan nilai tambah bagi berbagai pemangku kepentingan dan meraih keberhasilan di era digital. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk terus memperkaya pemahaman kita tentang bisnis online dan adaptasinya terhadap perkembangan teknologi yang semakin pesat.