Jusuf Kalla Membedakan Muhammadiyah dan NU: Franchise dan Holding
Mantan Wakil Presiden Indonesia, Jusuf Kalla, baru-baru ini membedakan dua organisasi Islam terbesar di Indonesia, Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU), dengan mengibaratkannya sebagai model bisnis franchise dan holding.
Muhammadiyah: Model Franchise
Menurut Kalla, Muhammadiyah beroperasi seperti model franchise. Organisasi ini memiliki merek dan sistem yang kuat yang diadopsi oleh cabang-cabangnya di seluruh Indonesia. Setiap cabang memiliki otonomi dalam mengelola operasionalnya, tetapi harus mematuhi standar dan pedoman yang ditetapkan oleh organisasi pusat.
Model franchise memungkinkan Muhammadiyah untuk memperluas jangkauannya dengan cepat dan efisien. Setiap cabang dapat mendirikan sekolah, rumah sakit, dan lembaga lainnya sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat. Namun, karena otonomi yang diberikan, kualitas layanan dan praktik dapat bervariasi antar cabang.
NU: Model Holding
Di sisi lain, NU digambarkan sebagai model holding. Organisasi ini memiliki struktur yang lebih terpusat, dengan cabang-cabangnya yang memiliki hubungan yang lebih erat dengan organisasi pusat. NU mengontrol aset dan sumber daya utama, seperti sekolah, rumah sakit, dan lembaga keuangan.
Model holding memberikan NU kendali yang lebih besar atas operasi dan kualitas layanannya. Organisasi pusat dapat memastikan bahwa semua cabang mematuhi standar dan praktik yang sama. Namun, model ini juga dapat membatasi fleksibilitas dan kemampuan cabang untuk beradaptasi dengan kebutuhan lokal.
Perbandingan Franchise dan Holding
Franchise:
- Otonomi yang lebih besar bagi cabang
- Ekspansi yang lebih cepat
- Variasi kualitas layanan antar cabang
Holding:
- Kontrol yang lebih besar dari organisasi pusat
- Kualitas layanan yang lebih konsisten
- Fleksibilitas yang lebih terbatas
Kesimpulan
Jusuf Kalla membedakan Muhammadiyah dan NU sebagai model franchise dan holding untuk menyoroti perbedaan dalam struktur dan operasi mereka. Model franchise Muhammadiyah memungkinkan ekspansi yang cepat dan otonomi cabang, sementara model holding NU memberikan kendali yang lebih besar dan konsistensi layanan. Kedua model tersebut memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, dan pilihan terbaik akan bergantung pada tujuan dan kebutuhan organisasi.