Kemitraan Peternakan NTB: Membangun Industri Peternakan yang Berkelanjutan
Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) memiliki potensi besar dalam pengembangan industri peternakan. Dengan luas lahan yang memadai dan iklim yang mendukung, NTB berpotensi menjadi salah satu sentra peternakan di Indonesia. Namun, pengembangan industri peternakan di NTB masih menghadapi berbagai tantangan, seperti keterbatasan modal, teknologi, dan akses pasar.
Untuk mengatasi tantangan tersebut, Pemerintah Provinsi NTB menginisiasi program kemitraan peternakan. Program ini bertujuan untuk membangun kemitraan antara peternak, pelaku usaha, dan pemerintah dalam rangka mengembangkan industri peternakan yang berkelanjutan.
Kemitraan peternakan NTB memiliki beberapa tujuan utama, yaitu:
- Meningkatkan produktivitas dan kualitas ternak
- Menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat
- Meningkatkan akses pasar bagi produk peternakan
- Mendorong investasi di sektor peternakan
Program kemitraan peternakan NTB dilaksanakan melalui beberapa skema, antara lain:
- Kemitraan Inti Plasma: Skema ini melibatkan kerja sama antara perusahaan inti (pelaku usaha) dan peternak plasma (peternak kecil). Perusahaan inti menyediakan modal, teknologi, dan pendampingan, sedangkan peternak plasma menyediakan lahan dan tenaga kerja.
- Kemitraan Peternak: Skema ini melibatkan kerja sama antar peternak dalam bentuk kelompok usaha bersama. Kelompok usaha bersama ini dapat mengelola usaha peternakan secara terpadu, mulai dari pembibitan, pemeliharaan, hingga pemasaran.
- Kemitraan Pemerintah-Swasta: Skema ini melibatkan kerja sama antara pemerintah dan pelaku usaha dalam penyediaan infrastruktur, pelatihan, dan akses pasar bagi peternak.
Program kemitraan peternakan NTB telah menunjukkan hasil yang positif. Sejak diluncurkan pada tahun 2016, program ini telah berhasil meningkatkan produktivitas ternak, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan pendapatan masyarakat.
Salah satu contoh keberhasilan program kemitraan peternakan NTB adalah kemitraan antara PT Lombok Agro Mandiri (LAM) dengan peternak di Kabupaten Lombok Timur. Kemitraan ini telah berhasil meningkatkan produktivitas ternak sapi hingga 20%. Selain itu, kemitraan ini juga telah menciptakan lapangan kerja bagi sekitar 500 orang dan meningkatkan pendapatan peternak hingga 50%.
Keberhasilan program kemitraan peternakan NTB menjadi bukti bahwa kemitraan antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat dapat menjadi solusi efektif dalam mengembangkan industri peternakan yang berkelanjutan. Program ini diharapkan dapat terus dikembangkan dan direplikasi di daerah lain di Indonesia.
Dengan mengembangkan industri peternakan yang berkelanjutan, NTB dapat meningkatkan ketahanan pangan, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Program kemitraan peternakan NTB merupakan langkah penting dalam mewujudkan visi tersebut.


