Latar Belakang Lahirnya Kemitraan Strategis Khusus Indonesia-Korea Selatan
Indonesia dan Korea Selatan menjalin hubungan diplomatik pada tahun 1973. Sejak saat itu, kedua negara telah mengembangkan kemitraan yang komprehensif dan saling menguntungkan di berbagai bidang, termasuk politik, ekonomi, budaya, dan keamanan.
Pada tahun 2017, hubungan bilateral kedua negara ditingkatkan menjadi Kemitraan Strategis Khusus (KSS). KSS ini merupakan tonggak penting dalam hubungan Indonesia-Korea Selatan, yang mencerminkan komitmen kedua negara untuk memperkuat kerja sama dan kemitraan di berbagai bidang.
Lahirnya KSS dilatarbelakangi oleh beberapa faktor, antara lain:
1. Hubungan Sejarah dan Budaya yang Kuat
Indonesia dan Korea Selatan memiliki hubungan sejarah dan budaya yang panjang. Kedua negara memiliki kesamaan dalam nilai-nilai tradisional, seperti penghormatan terhadap orang tua, kerja keras, dan gotong royong. Selain itu, kedua negara juga memiliki banyak kesamaan dalam budaya, seperti musik, tarian, dan kuliner.
2. Kedekatan Geografis
Indonesia dan Korea Selatan terletak berdekatan secara geografis, yang memudahkan kedua negara untuk melakukan perdagangan dan investasi. Kedekatan geografis ini juga memungkinkan kedua negara untuk menjalin kerja sama di bidang keamanan, seperti penanggulangan terorisme dan kejahatan transnasional.
3. Komplementaritas Ekonomi
Indonesia dan Korea Selatan memiliki ekonomi yang saling melengkapi. Indonesia kaya akan sumber daya alam, sementara Korea Selatan memiliki keunggulan dalam teknologi dan manufaktur. Komplementaritas ini menciptakan peluang besar bagi kedua negara untuk meningkatkan perdagangan dan investasi.
4. Kepentingan Strategis Bersama
Indonesia dan Korea Selatan memiliki kepentingan strategis bersama di kawasan Asia-Pasifik. Kedua negara sama-sama berkomitmen untuk menjaga stabilitas dan keamanan kawasan. Selain itu, kedua negara juga memiliki pandangan yang sama mengenai isu-isu global, seperti non-proliferasi nuklir dan perubahan iklim.
5. Dorongan dari Pemimpin Kedua Negara
Presiden Joko Widodo dan Presiden Moon Jae-in memiliki komitmen yang kuat untuk memperkuat hubungan Indonesia-Korea Selatan. Kedua pemimpin telah melakukan kunjungan kenegaraan ke negara masing-masing dan telah menandatangani sejumlah perjanjian kerja sama.
Manfaat Kemitraan Strategis Khusus
KSS antara Indonesia dan Korea Selatan memberikan sejumlah manfaat bagi kedua negara, antara lain:
- Peningkatan Perdagangan dan Investasi: KSS membuka peluang baru bagi peningkatan perdagangan dan investasi antara kedua negara.
- Kerja Sama di Bidang Keamanan: KSS memperkuat kerja sama di bidang keamanan, termasuk penanggulangan terorisme dan kejahatan transnasional.
- Peningkatan Pertukaran Budaya: KSS mendorong peningkatan pertukaran budaya antara kedua negara, yang dapat mempererat hubungan antar masyarakat.
- Peningkatan Kerja Sama di Bidang Pendidikan dan Penelitian: KSS memfasilitasi kerja sama di bidang pendidikan dan penelitian, yang dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia di kedua negara.
- Penguatan Posisi Indonesia dan Korea Selatan di Kawasan: KSS memperkuat posisi Indonesia dan Korea Selatan di kawasan Asia-Pasifik, dan meningkatkan pengaruh kedua negara dalam isu-isu global.
Kesimpulan
Kemitraan Strategis Khusus antara Indonesia dan Korea Selatan merupakan tonggak penting dalam hubungan bilateral kedua negara. KSS ini didasarkan pada hubungan sejarah dan budaya yang kuat, kedekatan geografis, komplementaritas ekonomi, kepentingan strategis bersama, dan dorongan dari pemimpin kedua negara. KSS memberikan sejumlah manfaat bagi kedua negara, termasuk peningkatan perdagangan dan investasi, kerja sama di bidang keamanan, peningkatan pertukaran budaya, peningkatan kerja sama di bidang pendidikan dan penelitian, serta penguatan posisi Indonesia dan Korea Selatan di kawasan.