free hit counter

Menghitung Keuntungan Dalam Waralaba

Menghitung Keuntungan dalam Waralaba

Memulai bisnis waralaba bisa menjadi peluang yang menguntungkan, namun penting untuk memahami cara menghitung keuntungan secara akurat sebelum mengambil keputusan. Berikut panduan langkah demi langkah untuk menghitung keuntungan dalam waralaba:

1. Tentukan Biaya Awal

  • Biaya waralaba: Biaya satu kali yang dibayarkan kepada pewaralaba untuk hak menggunakan merek dagang dan sistem bisnis mereka.
  • Biaya pembukaan: Biaya yang terkait dengan membuka waralaba, seperti sewa, renovasi, dan peralatan.
  • Biaya modal kerja: Dana yang dibutuhkan untuk menutupi biaya operasional sehari-hari sampai bisnis menghasilkan keuntungan.

2. Proyeksikan Penjualan

  • Tinjau data penjualan dari waralaba serupa di lokasi serupa.
  • Lakukan riset pasar untuk memperkirakan permintaan produk atau layanan Anda.
  • Pertimbangkan faktor musiman dan tren industri.

3. Hitung Biaya Operasional

  • Biaya bahan baku: Biaya bahan yang digunakan untuk memproduksi produk atau memberikan layanan.
  • Biaya tenaga kerja: Gaji, tunjangan, dan pajak untuk karyawan.
  • Biaya sewa: Sewa untuk lokasi waralaba.
  • Utilitas: Biaya listrik, gas, dan air.
  • Biaya pemasaran: Biaya untuk mengiklankan dan mempromosikan waralaba.
  • Biaya administrasi: Biaya untuk menjalankan bisnis, seperti perlengkapan kantor dan asuransi.

4. Tentukan Margin Keuntungan

  • Margin keuntungan kotor: (Penjualan – Biaya bahan baku) / Penjualan
  • Margin keuntungan operasi: (Margin keuntungan kotor – Biaya operasional) / Penjualan

5. Perhitungkan Royalti dan Biaya Pemasaran

  • Royalti: Persentase penjualan yang dibayarkan kepada pewaralaba secara berkelanjutan.
  • Biaya pemasaran: Biaya yang dibayarkan kepada pewaralaba untuk mendukung upaya pemasaran nasional.

6. Hitung Keuntungan Bersih

  • Keuntungan bersih: (Margin keuntungan operasi – Royalti – Biaya pemasaran)

Contoh Perhitungan

Misalkan Anda membuka waralaba restoran dengan biaya awal sebagai berikut:

  • Biaya waralaba: Rp 100.000.000
  • Biaya pembukaan: Rp 200.000.000
  • Biaya modal kerja: Rp 50.000.000

Proyeksi penjualan tahun pertama adalah Rp 1.000.000.000. Biaya operasional diperkirakan sebagai berikut:

  • Biaya bahan baku: Rp 300.000.000
  • Biaya tenaga kerja: Rp 200.000.000
  • Biaya sewa: Rp 100.000.000
  • Utilitas: Rp 50.000.000
  • Biaya pemasaran: Rp 50.000.000
  • Biaya administrasi: Rp 20.000.000

Royalti yang dibayarkan kepada pewaralaba adalah 5% dari penjualan, dan biaya pemasaran nasional adalah 2%.

Perhitungan:

  • Margin keuntungan kotor: (Rp 1.000.000.000 – Rp 300.000.000) / Rp 1.000.000.000 = 70%
  • Margin keuntungan operasi: (Rp 700.000.000 – Rp 420.000.000) / Rp 1.000.000.000 = 28%
  • Keuntungan bersih: (Rp 280.000.000 – Rp 50.000.000 – Rp 20.000.000) = Rp 210.000.000

Dalam contoh ini, keuntungan bersih waralaba pada tahun pertama diperkirakan sebesar Rp 210.000.000. Penting untuk dicatat bahwa ini hanyalah perkiraan, dan keuntungan aktual dapat bervariasi tergantung pada sejumlah faktor.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Main Menu