Pedoman Kemitraan Bidan dengan Dukun Departemen Kesehatan 2008
Pendahuluan
Di banyak negara berkembang, dukun memainkan peran penting dalam memberikan layanan kesehatan ibu dan anak. Namun, kualitas layanan yang diberikan oleh dukun seringkali bervariasi, dan dapat menimbulkan risiko bagi ibu dan bayi. Untuk mengatasi masalah ini, Departemen Kesehatan Indonesia menerbitkan pedoman kemitraan antara bidan dan dukun pada tahun 2008. Pedoman ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan ibu dan anak dengan memfasilitasi kolaborasi antara dua kelompok penyedia layanan kesehatan yang berbeda ini.
Tujuan Kemitraan
Tujuan utama kemitraan antara bidan dan dukun adalah untuk:
- Meningkatkan kualitas layanan kesehatan ibu dan anak
- Mengurangi angka kematian ibu dan bayi
- Meningkatkan cakupan layanan kesehatan ibu dan anak
- Meningkatkan akses terhadap layanan kesehatan ibu dan anak
- Memperkuat sistem kesehatan ibu dan anak
Prinsip Kemitraan
Kemitraan antara bidan dan dukun harus didasarkan pada prinsip-prinsip berikut:
- Saling menghormati dan menghargai
- Kolaborasi dan koordinasi
- Kesetaraan dan saling menguntungkan
- Pembagian tanggung jawab dan tugas
- Akuntabilitas dan transparansi
Ruang Lingkup Kemitraan
Ruang lingkup kemitraan antara bidan dan dukun meliputi:
- Rujukan dan kontra-rujukan pasien
- Pelatihan dan pengembangan kapasitas
- Advokasi dan pemberdayaan masyarakat
- Penelitian dan pengembangan
- Pemantauan dan evaluasi
Mekanisme Kemitraan
Kemitraan antara bidan dan dukun dapat difasilitasi melalui mekanisme berikut:
- Komite koordinasi tingkat kabupaten
- Kelompok kerja tingkat desa
- Pertemuan rutin
- Sistem rujukan dan kontra-rujukan
- Pelatihan dan pengembangan kapasitas bersama
Manfaat Kemitraan
Kemitraan antara bidan dan dukun dapat memberikan manfaat berikut:
- Peningkatan kualitas layanan kesehatan ibu dan anak
- Penurunan angka kematian ibu dan bayi
- Peningkatan cakupan layanan kesehatan ibu dan anak
- Peningkatan akses terhadap layanan kesehatan ibu dan anak
- Penguatan sistem kesehatan ibu dan anak
- Peningkatan kolaborasi dan koordinasi antara penyedia layanan kesehatan
- Peningkatan pengetahuan dan keterampilan penyedia layanan kesehatan
- Peningkatan pemberdayaan masyarakat
- Peningkatan akuntabilitas dan transparansi
Tantangan Kemitraan
Kemitraan antara bidan dan dukun juga dapat menghadapi tantangan berikut:
- Perbedaan budaya dan praktik
- Persaingan dan ketidakpercayaan
- Kurangnya sumber daya dan dukungan
- Kurangnya pelatihan dan pengembangan kapasitas
- Kurangnya pemantauan dan evaluasi
Kesimpulan
Pedoman Kemitraan Bidan dengan Dukun Departemen Kesehatan 2008 memberikan kerangka kerja untuk memfasilitasi kolaborasi antara bidan dan dukun. Kemitraan ini dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi kesehatan ibu dan anak, dan dapat membantu untuk memperkuat sistem kesehatan ibu dan anak. Namun, penting untuk mengatasi tantangan yang terkait dengan kemitraan ini agar dapat berhasil dilaksanakan.