perbedaan include dan extend pada use case penjualan online
Table of Content
Include vs. Extend dalam Use Case Penjualan Online: Membangun Sistem yang Fleksibel dan Terstruktur
Dalam pengembangan sistem, khususnya dalam pemodelan use case, pemahaman yang mendalam tentang konsep include dan extend sangat krusial. Kedua mekanisme ini memungkinkan kita untuk menghindari redundansi dan meningkatkan modularitas diagram use case, menghasilkan desain yang lebih terstruktur, mudah dipahami, dan mudah dipelihara. Artikel ini akan membahas perbedaan mendasar antara include dan extend dalam konteks sistem penjualan online, disertai contoh-contoh konkret untuk memperjelas pemahaman.
Use Case sebagai Inti Sistem
Sebelum membahas include dan extend, mari kita teliti kembali konsep use case. Use case menggambarkan interaksi antara aktor (pengguna atau sistem eksternal) dan sistem untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam sistem penjualan online, contoh use case meliputi: "Buat Akun," "Cari Produk," "Tambahkan ke Keranjang," "Proses Pembayaran," dan "Lacak Pesanan." Setiap use case memiliki alur langkah yang menggambarkan interaksi tersebut.
Include: Mengintegrasikan Fungsionalitas Umum
Include merepresentasikan perilaku yang selalu terjadi dalam konteks use case tertentu. Ini merupakan inklusi fungsionalitas umum yang digunakan berulang kali oleh berbagai use case. Bayangkan seperti sebuah modul atau subroutine dalam pemrograman. Use case yang menggunakan include akan selalu menjalankan langkah-langkah yang didefinisikan dalam use case yang di-include.
Contoh dalam Penjualan Online:
Pertimbangkan use case "Proses Pembayaran." Proses ini hampir selalu melibatkan verifikasi informasi pelanggan dan otorisasi pembayaran. Alih-alih mengulangi langkah-langkah verifikasi dan otorisasi dalam setiap use case yang melibatkan pembayaran (misalnya, "Beli Produk," "Bayar Tagihan"), kita dapat membuat use case terpisah bernama "Verifikasi dan Otorisasi Pembayaran" dan include use case tersebut ke dalam "Proses Pembayaran."
Diagram UML akan menunjukkan hubungan include dengan simbol <
Manfaat Menggunakan Include:
- Mengurangi Redundansi: Mencegah pengulangan langkah-langkah yang sama dalam berbagai use case.
- Meningkatkan Modularitas: Membagi sistem menjadi unit-unit fungsional yang lebih kecil dan terkelola.
- Meningkatkan Kemudahan Pemeliharaan: Perubahan pada fungsionalitas umum hanya perlu dilakukan di satu tempat (use case yang di-include).
- Meningkatkan Kejelasan: Diagram use case menjadi lebih mudah dibaca dan dipahami karena tidak dibebani oleh detail yang berulang.

Extend: Menangani Perilaku Opsional atau Eksepsional
Berbeda dengan include, extend menggambarkan perilaku yang opsional atau hanya terjadi dalam kondisi tertentu. Use case yang di-extend akan menambahkan fungsionalitas ke use case utama hanya jika kondisi tertentu terpenuhi. Ini seperti fitur tambahan atau penanganan pengecualian.
Contoh dalam Penjualan Online:
Pertimbangkan use case "Buat Akun." Secara umum, pengguna dapat membuat akun dengan hanya memasukkan informasi dasar. Namun, pengguna juga mungkin ingin mendaftar untuk buletin email atau menghubungkan akun media sosial mereka. Fitur-fitur ini bersifat opsional. Kita dapat membuat use case terpisah seperti "Daftar Buletin Email" dan "Hubungkan Akun Media Sosial" dan extend use case tersebut ke "Buat Akun."
Diagram UML akan menunjukkan hubungan extend dengan simbol <
Manfaat Menggunakan Extend:
- Menangani Perilaku Opsional: Menambahkan fleksibilitas dalam sistem dengan memungkinkan perilaku tambahan tanpa mengacaukan alur utama.
- Menangani Pengecualian: Memungkinkan penanganan kesalahan atau kondisi khusus tanpa mengacaukan alur utama.
- Meningkatkan Modularitas: Membagi sistem menjadi unit-unit fungsional yang lebih kecil dan terkelola.
- Meningkatkan Kemudahan Pemeliharaan: Perubahan pada perilaku opsional hanya perlu dilakukan di satu tempat (use case yang di-extend).
Perbedaan Kunci Antara Include dan Extend:
Fitur | Include | Extend |
---|---|---|
Sifat | Wajib | Opsional |
Penggunaan | Fungsionalitas umum, selalu terjadi | Fungsionalitas tambahan, kondisi tertentu |
Inisiasi | Dipanggil oleh use case utama | Dipanggil oleh use case utama jika kondisi terpenuhi |
Pengaruh | Menambahkan langkah-langkah ke use case utama | Menambahkan langkah-langkah ke use case utama secara kondisional |
Representasi | Panah dengan < |
Panah dengan < |
Contoh Lebih Lanjut:
-
Include: Use case "Proses Pembayaran" include use case "Verifikasi Alamat Pengiriman," "Verifikasi Metode Pembayaran," dan "Kirim Konfirmasi Pembayaran." Semua langkah ini selalu terjadi dalam proses pembayaran.
-
Extend: Use case "Buat Akun" extend use case "Verifikasi Email" (hanya jika pengaturan verifikasi email diaktifkan), "Terapkan Kode Referral" (hanya jika pengguna memiliki kode referral), dan "Pilih Preferensi Pemberitahuan" (hanya jika pengguna memilih untuk mengatur preferensi).
Kesimpulan:
Include dan extend merupakan alat yang ampuh dalam pemodelan use case untuk membangun sistem yang fleksibel, terstruktur, dan mudah dipelihara. Dengan memahami perbedaan mendasar antara keduanya, kita dapat merancang sistem penjualan online yang lebih efisien dan mudah dipahami, baik oleh pengembang maupun pemangku kepentingan lainnya. Penggunaan yang tepat dari include dan extend akan menghasilkan diagram use case yang lebih bersih, lebih mudah dibaca, dan lebih mudah dipelihara di masa mendatang, sehingga mempermudah pengembangan dan pemeliharaan sistem penjualan online yang kompleks. Penting untuk selalu mempertimbangkan konteks dan kebutuhan sistem untuk menentukan mekanisme mana yang paling tepat digunakan dalam setiap situasi. Dengan demikian, pengembangan sistem akan menjadi lebih terstruktur dan efisien.