Perhitungan Titik Impas Waralaba JNE
Pendahuluan
Waralaba JNE merupakan peluang bisnis yang menjanjikan bagi para calon wirausahawan. Namun, sebelum terjun ke bisnis waralaba ini, penting untuk memahami perhitungan titik impas (BEP) untuk memastikan kelayakan finansial. Titik impas adalah titik di mana pendapatan sama dengan total biaya, sehingga tidak ada keuntungan atau kerugian.
Komponen Biaya Waralaba JNE
Sebelum menghitung BEP, penting untuk mengidentifikasi semua komponen biaya yang terkait dengan waralaba JNE. Biaya-biaya tersebut meliputi:
- Biaya waralaba awal
- Biaya sewa tempat usaha
- Biaya peralatan dan perlengkapan
- Biaya bahan baku
- Biaya tenaga kerja
- Biaya pemasaran
- Biaya utilitas
- Biaya administrasi
Rumus Titik Impas
Rumus umum untuk menghitung titik impas adalah:
BEP = Total Biaya Tetap / (Harga Jual - Biaya Variabel per Unit)
Total Biaya Tetap
Total biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah terlepas dari jumlah unit yang terjual. Dalam kasus waralaba JNE, biaya tetap meliputi:
- Biaya waralaba awal
- Biaya sewa tempat usaha
- Biaya peralatan dan perlengkapan
- Biaya utilitas
- Biaya administrasi
Harga Jual
Harga jual adalah harga yang dikenakan kepada pelanggan untuk setiap unit produk atau jasa. Dalam kasus waralaba JNE, harga jual adalah tarif pengiriman.
Biaya Variabel per Unit
Biaya variabel adalah biaya yang berubah sesuai dengan jumlah unit yang terjual. Dalam kasus waralaba JNE, biaya variabel meliputi:
- Biaya bahan baku (misalnya, amplop, kertas, tinta)
- Biaya tenaga kerja (misalnya, gaji kurir)
- Biaya pemasaran (misalnya, biaya iklan)
Contoh Perhitungan
Misalkan seorang calon franchisee JNE memperkirakan biaya-biaya berikut:
- Biaya waralaba awal: Rp 100.000.000
- Biaya sewa tempat usaha: Rp 5.000.000 per bulan
- Biaya peralatan dan perlengkapan: Rp 20.000.000
- Biaya utilitas: Rp 1.000.000 per bulan
- Biaya administrasi: Rp 1.000.000 per bulan
- Harga jual per pengiriman: Rp 15.000
- Biaya bahan baku per pengiriman: Rp 5.000
- Biaya tenaga kerja per pengiriman: Rp 3.000
- Biaya pemasaran per pengiriman: Rp 1.000
Total Biaya Tetap:
Rp 100.000.000 (biaya waralaba awal) + Rp 5.000.000 (sewa tempat usaha) + Rp 20.000.000 (peralatan dan perlengkapan) + Rp 1.000.000 (utilitas) + Rp 1.000.000 (administrasi) = Rp 127.000.000
Biaya Variabel per Unit:
Rp 5.000 (bahan baku) + Rp 3.000 (tenaga kerja) + Rp 1.000 (pemasaran) = Rp 9.000
Titik Impas:
Rp 127.000.000 (total biaya tetap) / (Rp 15.000 (harga jual) – Rp 9.000 (biaya variabel per unit)) = 15.889 pengiriman
Kesimpulan
Berdasarkan perhitungan di atas, calon franchisee JNE perlu melakukan 15.889 pengiriman per bulan untuk mencapai titik impas. Artinya, jika franchisee dapat melakukan lebih dari 15.889 pengiriman per bulan, mereka akan mulai memperoleh keuntungan. Sebaliknya, jika mereka melakukan kurang dari 15.889 pengiriman per bulan, mereka akan mengalami kerugian.
Perhitungan titik impas ini sangat penting untuk membantu calon franchisee JNE memahami kelayakan finansial dari bisnis waralaba ini. Dengan memahami titik impas, mereka dapat merencanakan strategi bisnis mereka dengan lebih baik dan meningkatkan peluang keberhasilan mereka.


