Kemitraan Bidan dan Dukun dalam Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak di Indonesia
Pendahuluan
Kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu isu penting dalam pembangunan kesehatan di Indonesia. Angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) masih relatif tinggi, terutama di daerah pedesaan dan terpencil. Salah satu faktor yang berkontribusi terhadap tingginya AKI dan AKB adalah kurangnya akses terhadap layanan kesehatan yang berkualitas, termasuk layanan persalinan yang aman.
Untuk mengatasi masalah ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mengembangkan program kemitraan antara bidan dan dukun beranak. Program ini bertujuan untuk meningkatkan akses dan kualitas layanan persalinan di daerah pedesaan dan terpencil, serta mengurangi AKI dan AKB.
Latar Belakang
Dukun beranak merupakan tenaga kesehatan tradisional yang telah lama berperan dalam pelayanan persalinan di Indonesia. Mereka memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diturunkan dari generasi ke generasi. Namun, praktik dukun beranak seringkali tidak sesuai dengan standar medis, sehingga dapat membahayakan ibu dan bayi.
Di sisi lain, bidan adalah tenaga kesehatan profesional yang telah mendapatkan pendidikan dan pelatihan formal. Mereka memiliki pengetahuan dan keterampilan yang lebih baik dalam menangani persalinan dan memberikan perawatan kesehatan ibu dan anak.
Program Kemitraan
Program kemitraan antara bidan dan dukun beranak diluncurkan oleh Kemenkes pada tahun 2006. Program ini bertujuan untuk mengoptimalkan peran bidan dan dukun beranak dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak, dengan tetap menghormati peran dan tradisi dukun beranak.
Dalam program ini, bidan dan dukun beranak bekerja sama dalam memberikan layanan persalinan yang aman dan berkualitas. Bidan berperan sebagai pembimbing dan pengawas, sementara dukun beranak berperan sebagai asisten dan pemberi dukungan bagi ibu bersalin.
Manfaat Kemitraan
Program kemitraan antara bidan dan dukun beranak telah menunjukkan hasil yang positif dalam meningkatkan akses dan kualitas layanan persalinan di daerah pedesaan dan terpencil. Beberapa manfaat dari kemitraan ini antara lain:
- Meningkatnya akses terhadap layanan persalinan yang aman: Kemitraan antara bidan dan dukun beranak telah meningkatkan akses terhadap layanan persalinan yang aman, terutama di daerah pedesaan dan terpencil. Bidan dapat memberikan layanan persalinan yang lebih berkualitas, sementara dukun beranak dapat membantu menjangkau ibu bersalin yang sulit dijangkau oleh bidan.
- Penurunan angka kematian ibu dan bayi: Kemitraan antara bidan dan dukun beranak telah berkontribusi terhadap penurunan AKI dan AKB. Bidan dapat memberikan perawatan yang lebih baik bagi ibu bersalin dan bayi, sementara dukun beranak dapat memberikan dukungan dan pendampingan yang dibutuhkan oleh ibu bersalin.
- Peningkatan pengetahuan dan keterampilan dukun beranak: Program kemitraan telah memberikan kesempatan bagi dukun beranak untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam menangani persalinan. Bidan dapat memberikan pelatihan dan bimbingan kepada dukun beranak, sehingga mereka dapat memberikan layanan yang lebih baik kepada ibu bersalin.
- Peningkatan kepercayaan masyarakat: Kemitraan antara bidan dan dukun beranak telah meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan kesehatan ibu dan anak. Masyarakat lebih percaya kepada layanan yang diberikan oleh bidan dan dukun beranak yang bekerja sama, karena mereka yakin bahwa layanan tersebut aman dan berkualitas.
Tantangan
Meskipun program kemitraan antara bidan dan dukun beranak telah menunjukkan hasil yang positif, namun masih terdapat beberapa tantangan yang perlu diatasi. Beberapa tantangan tersebut antara lain:
- Perbedaan pandangan dan praktik: Bidan dan dukun beranak memiliki pandangan dan praktik yang berbeda dalam menangani persalinan. Hal ini dapat menjadi kendala dalam kerja sama antara keduanya.
- Keterbatasan sumber daya: Daerah pedesaan dan terpencil seringkali kekurangan sumber daya, seperti fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan. Hal ini dapat menghambat pelaksanaan program kemitraan.
- Kurangnya dukungan dari pemerintah: Program kemitraan antara bidan dan dukun beranak belum mendapatkan dukungan yang cukup dari pemerintah. Hal ini dapat menghambat keberlanjutan program.
Kesimpulan
Program kemitraan antara bidan dan dukun beranak merupakan strategi penting untuk meningkatkan akses dan kualitas layanan persalinan di daerah pedesaan dan terpencil. Program ini telah menunjukkan hasil yang positif dalam menurunkan AKI dan AKB. Namun, masih terdapat beberapa tantangan yang perlu diatasi untuk memastikan keberlanjutan dan keberhasilan program ini.