Rancang Bangun Sistem Buka Lapak Penjualan Online: Landasan Teori
Table of Content
Rancang Bangun Sistem Buka Lapak Penjualan Online: Landasan Teori
Abstrak:
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang pesat telah mendorong pertumbuhan pesat bisnis online. Bukti nyata adalah semakin banyaknya platform e-commerce yang bermunculan, salah satunya adalah Buka Lapak. Skripsi ini membahas rancang bangun sistem Buka Lapak penjualan online, dengan fokus pada landasan teori yang mendasari pengembangan sistem tersebut. Landasan teori ini meliputi konsep e-commerce, sistem informasi, perancangan sistem, pengujian sistem, serta teknologi yang relevan seperti basis data dan bahasa pemrograman. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang komprehensif mengenai aspek-aspek teoritis yang menjadi dasar pengembangan sistem Buka Lapak penjualan online yang efektif dan efisien.
Pendahuluan:
Era digital telah mengubah cara masyarakat berinteraksi, termasuk dalam bertransaksi jual beli. Bisnis online menawarkan kemudahan dan efisiensi yang tak tertandingi dibandingkan dengan model bisnis konvensional. Salah satu platform e-commerce yang populer di Indonesia adalah Buka Lapak, yang memungkinkan individu dan bisnis untuk menjual produk atau jasa mereka secara online. Pengembangan sistem Buka Lapak yang handal dan user-friendly membutuhkan pemahaman yang mendalam terhadap berbagai landasan teori. Skripsi ini akan membahas secara detail landasan teori yang relevan dalam perancangan dan pembangunan sistem Buka Lapak penjualan online.
1. E-Commerce:
E-commerce atau perdagangan elektronik merupakan proses membeli dan menjual barang atau jasa melalui internet. Konsep ini mencakup berbagai aktivitas, mulai dari pencarian produk, pemesanan, pembayaran, hingga pengiriman. Beberapa model bisnis e-commerce yang umum antara lain:
- Business-to-Consumer (B2C): Bisnis menjual produk atau jasa langsung kepada konsumen akhir (misalnya, Tokopedia, Shopee).
- Business-to-Business (B2B): Bisnis menjual produk atau jasa kepada bisnis lain (misalnya, platform grosir online).
- Consumer-to-Consumer (C2C): Konsumen menjual produk atau jasa kepada konsumen lain (misalnya, Buka Lapak). Model ini menjadi fokus utama dalam skripsi ini.
- Business-to-Government (B2G): Bisnis menjual produk atau jasa kepada pemerintah.
- Government-to-Business (G2B): Pemerintah menjual produk atau jasa kepada bisnis.
- Government-to-Consumer (G2C): Pemerintah menjual produk atau jasa kepada konsumen.
- Consumer-to-Government (C2G): Konsumen menjual produk atau jasa kepada pemerintah.
Buka Lapak, sebagai platform C2C, memfasilitasi transaksi jual beli antara individu atau usaha kecil dan menengah (UKM) dengan konsumen. Keberhasilan Buka Lapak sangat bergantung pada kemampuan sistemnya dalam mendukung interaksi antara penjual dan pembeli secara efektif dan aman.
2. Sistem Informasi:
Sistem informasi merupakan suatu sistem yang terintegrasi yang mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan kontrol dalam suatu organisasi. Dalam konteks Buka Lapak, sistem informasi berperan penting dalam:
- Pengelolaan data produk: Sistem harus mampu menyimpan dan mengelola data produk yang dijual, termasuk deskripsi, gambar, harga, dan stok.
- Pengelolaan akun pengguna: Sistem harus mampu mengelola data pengguna, baik penjual maupun pembeli, termasuk informasi pribadi dan riwayat transaksi.
- Proses transaksi: Sistem harus mampu memproses transaksi jual beli, termasuk pemrosesan pembayaran dan pengiriman.
- Sistem keamanan: Sistem harus mampu mengamankan data pengguna dan transaksi dari akses yang tidak sah.
- Sistem pelaporan: Sistem harus mampu menghasilkan laporan yang dibutuhkan untuk analisis bisnis.
Pengembangan sistem informasi Buka Lapak membutuhkan pendekatan sistematis yang mempertimbangkan aspek-aspek tersebut.
3. Perancangan Sistem:
Perancangan sistem merupakan proses penciptaan model sistem yang akan dibangun. Tahapan perancangan sistem meliputi:
- Analisis kebutuhan: Menganalisis kebutuhan pengguna dan menentukan fungsionalitas sistem.
- Perancangan basis data: Merancang struktur basis data yang akan digunakan untuk menyimpan data sistem.
- Perancangan antarmuka pengguna (UI): Merancang tampilan dan interaksi pengguna dengan sistem.
- Perancangan arsitektur sistem: Merancang struktur dan komponen sistem secara keseluruhan.
Dalam perancangan sistem Buka Lapak, perlu dipertimbangkan aspek usability, security, dan scalability sistem agar dapat memenuhi kebutuhan pengguna dan bisnis yang terus berkembang.
4. Pengujian Sistem:
Pengujian sistem merupakan proses untuk memverifikasi dan memvalidasi bahwa sistem yang telah dibangun memenuhi kebutuhan dan berfungsi dengan baik. Beberapa jenis pengujian yang dapat dilakukan antara lain:
- Pengujian unit: Menguji setiap modul atau komponen sistem secara individual.
- Pengujian integrasi: Menguji interaksi antara modul-modul sistem.
- Pengujian sistem: Menguji sistem secara keseluruhan untuk memastikan fungsionalitasnya.
- Pengujian user acceptance testing (UAT): Menguji sistem dengan melibatkan pengguna akhir untuk memastikan kepuasan pengguna.
Pengujian yang komprehensif sangat penting untuk memastikan kualitas dan keandalan sistem Buka Lapak.
5. Teknologi yang Relevan:
Pengembangan sistem Buka Lapak memerlukan penggunaan teknologi yang tepat, antara lain:
- Basis data: Sistem manajemen basis data (DBMS) seperti MySQL, PostgreSQL, atau MongoDB diperlukan untuk menyimpan dan mengelola data sistem. Pemilihan DBMS bergantung pada kebutuhan sistem dan skalabilitas yang diinginkan.
- Bahasa pemrograman: Bahasa pemrograman seperti PHP, Python, Java, atau Node.js dapat digunakan untuk membangun sistem. Pemilihan bahasa pemrograman bergantung pada arsitektur sistem dan keahlian pengembang.
- Framework: Framework seperti Laravel (PHP), Django (Python), Spring (Java), atau Express.js (Node.js) dapat mempercepat proses pengembangan dan meningkatkan kualitas kode.
- Sistem pembayaran online: Integrasi dengan sistem pembayaran online seperti Midtrans, Veritrans, atau PayPal diperlukan untuk memfasilitasi transaksi pembayaran.
- Sistem pengiriman: Integrasi dengan sistem pengiriman seperti JNE, J&T Express, atau Pos Indonesia diperlukan untuk memfasilitasi pengiriman produk.
6. Keamanan Sistem:
Keamanan sistem merupakan aspek yang sangat penting dalam pengembangan sistem e-commerce. Sistem Buka Lapak harus mampu melindungi data pengguna dan transaksi dari berbagai ancaman keamanan, seperti:
- Serangan injeksi SQL: Serangan yang bertujuan untuk memanipulasi query SQL untuk mengakses data secara tidak sah.
- Serangan cross-site scripting (XSS): Serangan yang bertujuan untuk menyuntikkan kode berbahaya ke dalam situs web.
- Serangan denial-of-service (DoS): Serangan yang bertujuan untuk membuat sistem tidak tersedia bagi pengguna yang sah.
Penggunaan teknik keamanan seperti enkripsi, autentikasi, dan otorisasi sangat penting untuk mencegah serangan keamanan.
Kesimpulan:
Rancang bangun sistem Buka Lapak penjualan online memerlukan pemahaman yang komprehensif terhadap berbagai landasan teori, mulai dari konsep e-commerce, sistem informasi, perancangan sistem, pengujian sistem, hingga teknologi yang relevan dan aspek keamanan sistem. Skripsi ini memberikan gambaran umum mengenai landasan teori tersebut sebagai dasar pengembangan sistem Buka Lapak yang efektif, efisien, aman, dan user-friendly. Pengembangan sistem yang berkualitas tinggi akan berkontribusi pada keberhasilan bisnis online dan meningkatkan kepercayaan pengguna terhadap platform e-commerce. Penelitian lebih lanjut dapat dilakukan untuk mengeksplorasi aspek-aspek tertentu secara lebih detail, misalnya implementasi teknologi spesifik atau strategi keamanan yang lebih canggih.
