Tren Digital Marketing 2019 untuk Penerbit: Menjelajah Lanskap Baru dalam Dunia Perbukuan
Table of Content
Tren Digital Marketing 2019 untuk Penerbit: Menjelajah Lanskap Baru dalam Dunia Perbukuan
Tahun 2019 menandai babak baru dalam dunia penerbitan, di mana tren digital marketing semakin mendominasi strategi pemasaran. Penerbit, baik besar maupun kecil, tak bisa lagi mengandalkan metode konvensional semata. Memahami dan mengimplementasikan tren digital marketing yang tepat menjadi kunci keberhasilan dalam mencapai audiens yang lebih luas dan meningkatkan penjualan. Artikel ini akan mengupas tren digital marketing 2019 yang krusial bagi penerbit, dilengkapi dengan strategi implementasi yang efektif.
1. Peningkatan Peran Video Marketing:
Video telah menjadi raja dalam dunia digital. Di tahun 2019, penerbit perlu memaksimalkan potensi video marketing untuk mempromosikan buku mereka. Bukan hanya sekadar trailer buku, namun berbagai format video lain bisa dipertimbangkan, seperti:
- Behind-the-scenes: Tampilkan proses penulisan, editing, dan pembuatan buku. Hal ini memberikan sentuhan personal dan memperlihatkan sisi humanis di balik karya tersebut.
- Author interviews: Wawancarai penulis untuk membahas inspirasi, proses kreatif, dan pesan yang ingin disampaikan dalam buku. Ini akan menarik minat pembaca yang penasaran dengan sosok di balik karya tersebut.
- Book reviews & summaries: Buat video singkat yang merangkum isi buku atau memberikan ulasan singkat dan menarik. Ini akan membantu pembaca potensial untuk memutuskan apakah buku tersebut sesuai dengan minat mereka.
- Live streaming: Gunakan platform seperti Instagram Live atau Facebook Live untuk berinteraksi langsung dengan pembaca, menjawab pertanyaan, dan mempromosikan buku secara real-time.
Strategi Implementasi:
- Kualitas video: Pastikan video yang dibuat memiliki kualitas baik, baik dari segi audio maupun visual.
- Platform yang tepat: Pilih platform video yang sesuai dengan target audiens. Misalnya, YouTube untuk video panjang dan Instagram untuk video pendek yang menarik.
- Konsistensi: Buat jadwal unggah video yang konsisten untuk menjaga engagement audiens.
- Analisis data: Pantau performa video dan sesuaikan strategi berdasarkan data yang diperoleh.
2. Pemanfaatan Influencer Marketing yang Lebih Terarah:
Influencer marketing bukan lagi hal baru, tetapi di tahun 2019, penerbit perlu lebih selektif dalam memilih influencer yang tepat. Fokus pada micro-influencer (influencer dengan jumlah pengikut yang lebih sedikit namun memiliki engagement tinggi) bisa menjadi strategi yang efektif. Mereka cenderung memiliki audiens yang lebih loyal dan tertarget, sehingga kampanye marketing akan lebih efektif.
Strategi Implementasi:
- Riset influencer: Identifikasi influencer yang sesuai dengan genre buku dan target audiens.
- Kerjasama yang autentik: Jangan hanya fokus pada jumlah pengikut, tetapi juga pada kualitas engagement dan relevansi dengan buku yang dipromosikan.
- Konten yang relevan: Berikan kebebasan kepada influencer untuk menciptakan konten yang autentik dan sesuai dengan gaya mereka.
- Pengukuran hasil: Pantau dampak kampanye influencer marketing dengan melacak penjualan dan engagement.

3. Penguasaan Social Media Marketing yang Lebih Strategis:
Social media marketing tetap menjadi pilar penting dalam strategi digital marketing penerbit. Namun, di tahun 2019, penerbit perlu menguasai strategi yang lebih canggih, seperti:
- Social listening: Memantau percakapan online tentang buku dan genre terkait untuk memahami kebutuhan dan minat pembaca.
- Content calendar: Membuat jadwal unggah konten yang terencana untuk menjaga konsistensi dan engagement.
- Paid social media advertising: Menggunakan iklan berbayar di platform social media untuk menjangkau audiens yang lebih luas.
- Analisis data: Memantau metrik penting seperti reach, engagement, dan konversi untuk mengoptimalkan strategi.
Strategi Implementasi:
- Identifikasi platform yang tepat: Fokus pada platform social media yang paling relevan dengan target audiens.
- Konten yang berkualitas: Buat konten yang menarik, informatif, dan menghibur.
- Interaksi dengan audiens: Balas komentar dan pertanyaan dari audiens untuk membangun hubungan yang kuat.
- A/B testing: Uji berbagai jenis konten dan strategi untuk menemukan apa yang paling efektif.
4. Optimasi Mesin Pencari (SEO) yang Lebih Komprehensif:
SEO tetap menjadi kunci untuk meningkatkan visibilitas buku secara online. Di tahun 2019, penerbit perlu melakukan optimasi SEO yang lebih komprehensif, mencakup:
- Keyword research: Identifikasi kata kunci yang relevan dengan buku dan target audiens.
- On-page optimization: Optimalkan website dan halaman produk buku dengan kata kunci yang relevan.
- Off-page optimization: Bangun backlink dari website-website terpercaya dan relevan.
- Technical SEO: Pastikan website memiliki kecepatan loading yang cepat dan ramah mobile.
Strategi Implementasi:
- Gunakan tools SEO: Manfaatkan tools SEO seperti Google Keyword Planner dan SEMrush untuk melakukan riset kata kunci.
- Buat konten berkualitas tinggi: Konten yang berkualitas dan relevan akan meningkatkan peringkat website di mesin pencari.
- Bangun hubungan dengan blogger dan influencer: Dapatkan backlink dari website-website terpercaya.
- Pantau peringkat website: Pantau peringkat website secara berkala dan sesuaikan strategi SEO jika diperlukan.
5. Email Marketing yang Terpersonalisasi:
Email marketing masih menjadi salah satu saluran pemasaran yang efektif. Di tahun 2019, penerbit perlu meningkatkan personalisasi email marketing untuk meningkatkan tingkat keterlibatan pembaca. Hal ini dapat dilakukan dengan:
- Segmentasi audiens: Bagi audiens berdasarkan minat, genre buku yang disukai, dan perilaku pembelian.
- Personalisasi konten: Sesuaikan konten email dengan minat dan preferensi masing-masing segmen audiens.
- Automasi email marketing: Gunakan tools email marketing untuk mengotomatisasi pengiriman email, seperti email selamat datang, email promosi, dan email newsletter.
Strategi Implementasi:
- Bangun database email: Kumpulkan alamat email pembaca melalui website, formulir pendaftaran, dan media sosial.
- Gunakan tools email marketing: Manfaatkan tools email marketing seperti Mailchimp atau Constant Contact untuk mengelola database email dan mengirimkan email.
- Ukur hasil kampanye email marketing: Pantau metrik penting seperti open rate, click-through rate, dan konversi.
6. Pemanfaatan Data Analytics untuk Pengambilan Keputusan:
Data analytics menjadi semakin penting dalam dunia digital marketing. Penerbit perlu memanfaatkan data analytics untuk memahami perilaku pembaca, mengukur efektivitas kampanye marketing, dan membuat keputusan yang lebih tepat.
Strategi Implementasi:
- Gunakan tools analytics: Manfaatkan tools analytics seperti Google Analytics untuk melacak data website dan social media.
- Tetapkan metrik yang tepat: Tentukan metrik kunci yang akan dipantau, seperti penjualan, engagement, dan konversi.
- Analisis data secara berkala: Lakukan analisis data secara berkala untuk mengidentifikasi tren dan peluang.
- Sesuaikan strategi berdasarkan data: Ubah strategi marketing berdasarkan data yang diperoleh untuk meningkatkan efektivitas.
Kesimpulannya, tahun 2019 menuntut penerbit untuk lebih adaptif dan inovatif dalam strategi digital marketing. Dengan memahami dan mengimplementasikan tren-tren di atas, penerbit dapat menjangkau audiens yang lebih luas, meningkatkan penjualan, dan membangun merek yang kuat di dunia digital. Keberhasilan dalam dunia digital marketing bergantung pada kemampuan penerbit untuk beradaptasi dengan cepat, berinovasi secara konsisten, dan selalu menganalisis data untuk pengambilan keputusan yang lebih cerdas.