Isu-Isu Krusial yang Harus Difokuskan Agensi Digital Marketing di Tahun 2019 (dan seterusnya)
Table of Content
Isu-Isu Krusial yang Harus Difokuskan Agensi Digital Marketing di Tahun 2019 (dan seterusnya)

Tahun 2019 menandai titik balik signifikan dalam lanskap digital marketing. Perkembangan teknologi yang pesat, perubahan perilaku konsumen, dan persaingan yang semakin ketat memaksa agensi digital marketing untuk beradaptasi dan fokus pada isu-isu spesifik agar tetap relevan dan sukses. Artikel ini akan membahas isu-isu krusial yang harus menjadi perhatian utama agensi digital marketing di tahun 2019 dan seterusnya, sekaligus memberikan strategi untuk menghadapinya.
1. Penggunaan AI dan Otomatisasi:
Kecerdasan buatan (AI) dan otomatisasi bukan lagi tren masa depan, melainkan realitas saat ini. Agensi digital marketing harus memanfaatkan teknologi ini untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kampanye mereka. AI dapat digunakan untuk:
- Analisis data yang lebih mendalam: AI dapat memproses volume data yang besar dan mengidentifikasi pola yang mungkin terlewatkan oleh manusia, memberikan wawasan yang lebih akurat tentang perilaku konsumen dan kinerja kampanye.
- Otomatisasi tugas-tugas repetitif: Mulai dari pengelolaan media sosial hingga email marketing, AI dapat mengotomatiskan tugas-tugas yang memakan waktu, membebaskan tim untuk fokus pada strategi dan kreativitas.
- Personalisasi pengalaman pelanggan: AI memungkinkan personalisasi konten dan iklan yang lebih efektif, meningkatkan engagement dan konversi.
- Prediksi tren dan perilaku konsumen: Dengan menganalisis data historis dan real-time, AI dapat membantu agensi memprediksi tren masa depan dan mengoptimalkan strategi mereka secara proaktif.
Strategi: Agensi perlu berinvestasi dalam pelatihan karyawan untuk memahami dan menggunakan alat-alat AI. Integrasi alat-alat AI ke dalam alur kerja juga penting, serta pemantauan dan evaluasi yang konsisten untuk memastikan efektivitasnya.

2. Pengalaman Pengguna (UX) yang Prima:
Di tengah persaingan yang ketat, pengalaman pengguna yang positif menjadi faktor penentu keberhasilan. Agensi harus fokus pada optimasi UX di seluruh saluran digital, termasuk:
- Website yang responsif dan mudah dinavigasi: Website harus mudah diakses dan digunakan di berbagai perangkat, dengan desain yang intuitif dan navigasi yang sederhana.
- Pengalaman mobile yang optimal: Semakin banyak pengguna mengakses internet melalui perangkat mobile, sehingga optimasi mobile menjadi sangat penting.
- Kecepatan loading website: Website yang lambat dapat menyebabkan kerugian besar, karena pengguna cenderung meninggalkan website yang lambat loading.
- Integrasi seamless antar saluran: Pengalaman pengguna harus konsisten di seluruh saluran digital, memastikan transisi yang mulus antara website, media sosial, dan email.

Strategi: Agensi perlu berkolaborasi dengan desainer UX/UI yang berpengalaman untuk memastikan website dan aplikasi mereka memberikan pengalaman pengguna yang optimal. Penggunaan tools analitik untuk melacak perilaku pengguna juga penting untuk mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan.
3. Pemanfaatan Video Marketing:

Video telah menjadi salah satu format konten yang paling efektif dalam digital marketing. Agensi harus memanfaatkan video untuk:
- Meningkatkan engagement: Video lebih menarik dan mudah dipahami daripada teks, sehingga dapat meningkatkan engagement dengan audiens.
- Menceritakan kisah merek: Video merupakan media yang efektif untuk menceritakan kisah merek dan membangun koneksi emosional dengan audiens.
- Meningkatkan konversi: Video dapat digunakan untuk menjelaskan produk atau layanan dengan lebih detail, meningkatkan pemahaman dan konversi.
- Menjangkau audiens yang lebih luas: Video dapat dibagikan di berbagai platform media sosial, meningkatkan jangkauan kampanye.
Strategi: Agensi harus mengembangkan strategi video marketing yang komprehensif, termasuk perencanaan, produksi, distribusi, dan analisis. Mereka juga harus mempertimbangkan berbagai format video, seperti video pendek, live streaming, dan video 360 derajat.
4. Optimasi Mesin Pencari (SEO) yang Lebih Canggih:
SEO tetap menjadi elemen penting dalam digital marketing. Namun, algoritma mesin pencari terus berkembang, sehingga agensi harus beradaptasi dengan perubahan tersebut. Fokus harus pada:
- SEO teknis yang kuat: Optimasi teknis website, seperti kecepatan loading, struktur URL, dan schema markup, sangat penting untuk peringkat yang lebih baik.
- Konten berkualitas tinggi dan relevan: Konten yang bermanfaat dan relevan dengan kata kunci target masih menjadi kunci keberhasilan SEO.
- Pembangunan link building yang berkualitas: Link building dari website otoritatif tetap penting, tetapi fokus harus pada kualitas daripada kuantitas.
- Optimasi untuk pencarian suara: Semakin banyak pengguna menggunakan pencarian suara, sehingga optimasi untuk pencarian suara menjadi semakin penting.
Strategi: Agensi perlu mengikuti perkembangan algoritma mesin pencari dan menerapkan strategi SEO yang sesuai. Mereka juga harus menggunakan alat-alat SEO untuk melacak peringkat website dan mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan.
5. Penggunaan Data dan Analitik:
Data adalah aset berharga dalam digital marketing. Agensi harus mampu mengumpulkan, menganalisis, dan memanfaatkan data untuk mengoptimalkan kampanye mereka. Ini termasuk:
- Analisis website: Menganalisis data website untuk memahami perilaku pengguna dan mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan.
- Analisis media sosial: Menganalisis data media sosial untuk mengukur efektivitas kampanye dan mengidentifikasi tren.
- Analisis kampanye email: Menganalisis data kampanye email untuk mengoptimalkan tingkat keterbukaan dan konversi.
- Analisis pemasaran multi-channel: Menganalisis data dari berbagai saluran pemasaran untuk mendapatkan gambaran yang holistik tentang kinerja kampanye.
Strategi: Agensi perlu menggunakan alat-alat analitik yang tepat untuk mengumpulkan dan menganalisis data. Mereka juga perlu memiliki tim yang mampu menginterpretasikan data dan mengambil tindakan yang tepat.
6. Privasi Data dan Keamanan:
Dengan semakin ketatnya regulasi privasi data, seperti GDPR, agensi harus memprioritaskan keamanan dan privasi data pelanggan. Ini termasuk:
- Kepatuhan terhadap regulasi privasi data: Agensi harus memastikan bahwa mereka mematuhi semua regulasi privasi data yang relevan.
- Penggunaan data yang bertanggung jawab: Agensi harus menggunakan data pelanggan dengan bertanggung jawab dan transparan.
- Keamanan data yang kuat: Agensi harus menerapkan langkah-langkah keamanan yang kuat untuk melindungi data pelanggan dari akses yang tidak sah.
Strategi: Agensi perlu mengembangkan kebijakan privasi data yang jelas dan transparan. Mereka juga perlu berinvestasi dalam teknologi keamanan data yang kuat dan melatih karyawan tentang praktik keamanan data terbaik.
7. Membangun Hubungan dengan Influencer:
Influencer marketing tetap menjadi strategi yang efektif. Namun, agensi harus fokus pada:
- Memilih influencer yang tepat: Agensi harus memilih influencer yang sesuai dengan merek dan audiens target mereka.
- Membangun hubungan jangka panjang: Agensi harus membangun hubungan jangka panjang dengan influencer untuk membangun kepercayaan dan loyalitas.
- Mengukur ROI: Agensi harus mengukur ROI dari kampanye influencer marketing mereka untuk memastikan efektivitasnya.
Strategi: Agensi perlu mengembangkan strategi influencer marketing yang komprehensif, termasuk identifikasi influencer, negosiasi, pelacakan, dan pengukuran.
Kesimpulannya, agensi digital marketing yang ingin sukses di tahun 2019 dan seterusnya harus fokus pada isu-isu krusial yang telah dibahas di atas. Dengan beradaptasi terhadap perubahan teknologi dan perilaku konsumen, serta berinvestasi dalam teknologi dan bakat yang tepat, agensi dapat meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan profitabilitas mereka. Kemampuan untuk berinovasi, beradaptasi, dan mengukur ROI dari setiap strategi akan menjadi kunci keberhasilan di era digital yang terus berkembang ini.


